Aksi perampok jalanan membuat para angkutan resah tersebut tidak segan-segan melempari mobil angkutan barang dengan batu bahkan membacok kernet yang berjaga-jaga tidak menbuat heran para polisi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Jamaluddin kernet asal Lhokseumawe. Selasa 8 Januari 2013. "Minggu ini tidak ada rejeki karena dirampok bajing, kita lapor sama polisi hanya tertawa mereka" Katanya.
Dia juga mengatakan sangat banyak pos polisi disepanjang jalan menuju medan yang harus disetor uang dengan cara melempari.
"Pos polisi banyak tapi mereka asik kumpol uang pecahan dua ribu yang wajib dilempari oleh awak truk" Kata dia.
Sementara Koordinator Persatuan Sopir Angkutan Barang Aceh membenarkan hal tersebut, karena Polda Medan dan Aceh dianggap tidak respek soal itu sehingga dia bersama awak truck angkutan barang Aceh Medan meminta Kapolri untuk turut membantu memberantas bajing loncat dan organisasinya.
"Betul kita lapor polisi hanya tertawa kecil, kami rasa Polda Aceh dan Medan tidak sanggup mengatasi bajing apalagi organisasi preman, maka kami mohon agar Kapolri turut membantu kami" Pinta Arul.
Dia juga mengatakan beberapa lokasi daerang paling rawan dirampok sama bajing loncak diantaranya dari jalan Megawati, Binjai hingga perbatasan Aceh, Mereka beraksi pada malam bahkan disiang bolong, dalam bulan ini, satu hari 10 hingga 15 truk berhasil dikuras .
"Masyarakat hanya nonton, keknya polisi juga main dibelakang hingga mereka lebih leluasa beraksi disiang bolong" Kata dia melalui telpon selular. | AT | IH | YD | Foto: Ilustrasi |
Posting Komentar