Lhokseumawe | acehtraffic.com – Walikota Lhokseumawe, Suadi Yahya msangat mengharapkan agar, pembangunan proyek pipa transmisi gas Arun – Belawan. Harus melibatkan putra-putri daerah. Jumat, 19 Juli 2013.
“apabila ini dilakukan, maka tidak akan ada kesenjagan sosial,”ujar Suadi Yahya, ketika melaksanakan rapat terbatas antara Pemerintahan Kota Lhokseumawe dengan Petra Gas, serta staf dari Kemeterian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kamis, 18 Juli 2013, dini hari, di Op Room kantor Walikota Lhokseumawe.
Selain itu, Walikota Lhokseumawe juga memita agar perusahaan yang menangani persoalan Pembangunan Proyek Terminal Regasifikasi Arun. Harus berkantor di di Kota Lhokseumawe, agar dapat bersinergi dan juga dapat mendongkrak perekonomian daerah.
Suadi Yahya menambahkan, begitu dengan kontraktor-kontraktor lokal terutama yang ada di wilayah Kota Lhokseumawe. Agar jangan diabaikan, sehingga bisa dilakukan kerjasama dalam pembangunan proyek tersebut.
“Ini penting, sehingga berpeluang kesempatan kerja di daerah,”tutur Suadi Yahya.
Sementara itu, perwakilan dari Perta Gas, Mujiono mengatakan. Dalam melakukan proyek besar tersebut, pihaknya akan meminta main kontraktor pengerjaan pipa untuk mempekerjakan putra dan putri daerah.
Lebih lanjut, Mujiono menjelaskan, mengenai kebutuhan dan kualifikasi tenaga kerja. Nanti pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah. Begitu juga dengan tenaga pengamanan akan dipakai masyarakat setempat.
Saat ini, pembangunan proyek Terminal Regasifikasi Arun. Baru memasuki tahp land clearing di wilayah Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Diperkirakan, pada bulan Agustus mendatang, pengerjaan pipanisasi sudah bisa dilakukan.
“Pipa tersebut, berdiameter 24 inc dan kedalaman penanaman 2 meter,” tutur Mujiono.
Direktur Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan Kemenakertrans RI Bachtiar, mengharapkan agar dalam pengerjaan proyek tersebut harus benar-benar melibatkan tenaga kerja lokal.
“Kita akan berusaha untuk melatih tenaga kerja lokas,”ujar Bachtiar.| AT | AG |
Posting Komentar