Acehtraffic.com - Republik Islam Iran memprotes statemen Bank Dunia yang mengatakan bahwa Iran berada dalam "kondisi gagal memenuhi kewajiban" karena terlambat membayar tagihan-tagihan utang yang ditangguhkan.
Mehr News 21 Juli 2013 melaporkan, Behrouz Alishiri, Deputi Perwakilan Iran di Bank Dunia mereaksi statemen terbaru Bank Dunia yang menyatakan bahwa Iran karena keterlambatan membayar cicilan utang-utangnya dalam jangka waktu enam bulan terakhir berada dalam kondisi gagal memenuhi kewajibannya.
Ia mengatakan, "Statemen ini sekalipun tidak politis, namu merupakan sebuah tindakan yang tidak profesional dan keliru."
Ditambahkannya, "Iran sebagai salah satu pendiri dan investor di Bank Dunia di masa lalu memiliki pinjaman dalam jumlah besar di bank ini untuk membiayai proyek-proyek pembangunan dan semuanya telah dibayar pada saat jatuh tempo kepada Bank Dunia dan bank-bank asing lain."
Menurutnya Iran merupakan salah satu negara yang memiliki rekening paling sehat untuk merealisasikan perjanjian kontrak-kontrak keuangan internasionalnya. Ia menegaskan, "Protes resmi Iran sebagai salah satu pemilik saham Bank Dunia akan segera dilayangkan kepada Direktur Bank ini."
Strategi Iran, katanya, adalah berperan aktif dan menentukan di lembaga-lembaga finanasial internasional yang dianggotainya. Dan ini diterapkan terhadap semua badan-badan ekonomi internasional dan regional.| AT | M | Irib |
Posting Komentar