Acehtraffic.com - Militer rezim Zionis Israel berencana untuk melakukan reformasi dalam struktur organisasi militer dan persenjataan untuk menyelaraskan diri dengan transformasi di kawasan Timur Tengah.
Pergolakan yang terjadi di beberapa negara tetangganya mendorong para pejabat Tel Aviv untuk fokus membahas masalah keamanan Israel. Transformasi politik dan keamanana regional, krisis di Suriah dan peningkatan kekuatan Hizbullah, merupakan alasan utama kekhawatiran Israel.
Perubahan cepat dan besar-besaran yang mengguncang kawasan telah merusak stabilitas dan keamanan yang telah lama dibangun. Para pejabat Tel Aviv sangat mengkhawatirkan fenomena baru tersebut dan memutuskan untuk melakukan perubahan besar dalam militer agar mereka siap menghadapi tantangan baru.
Salah satu program baru militer Israel adalah menghemat senjata konvensional seperti tank dan artileri untuk fokus pada ancaman dari perang gerilya dan untuk meningkatkan kecakapan teknologi di tengah gejolak Timur Tengah.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah sering menyoroti kekhawatiran Israel tentang munculnya ketidakstabilan di wilayah itu sejak 2011. Gejolak di dunia Arab tentu saja akan memiliki sejumlah risiko besar bagi keamanan nasional Israel.
Ketidakstabilan di Mesir dan Suriah memaksa Israel untuk bersiaga menghadapi serangan militan lintas batas yang telah mengisi kekosongan kekuasaan di sepanjang Gurun Sinai dan Dataran Tinggi Golan.
Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon mengatakan, militer Israel akan melaksanakan lima program yang akan mendorong perubahan mendasar dalam struktur militer. "Dalam program baru, perkembangan regional Timur Tengah dan tantangan-tantangan yang muncul akan menjadi perhatian Israel," jelasnya.
Selain mempertahankan senjata konvensional, Israel juga akan menggunakan sebagian besar anggarannya untuk menjaga keunggulan teknologinya dari negara-negara dan kelompok yang anti-Israel.
Menurut Moshe Yaalon, perang masa depan akan didominasi oleh teknologi modern dan peralatan tempur pintar. Oleh karena itu, keunggulan militer Israel dalam masalah itu harus dipertahankan. Dia menambahkan, pemangkasan anggaran akan memaksa militer untuk mengurangi frekuensi latihan dan kegiatan pasukan cadangan, tapi langkah itu tidak akan mempengaruhi kemampuan militer Israel dalam jangka panjang.
Sejalan dengan perubahan di kawasan, militer Israel secara prinsip akan mempersiapkan diri untuk perang klasik dengan militer negara-negara Arab. Meski demikian, Israel berasumsi bahwa perang dengan Mesir sangat tidak mungkin untuk setidaknya dua tahun ke depan, sebab militer Mesir sedang fokus mengatasi gejolak di dalam negeri.
Sementara militer Suriah telah lama menjadi ancaman militer klasik untuk Israel. Pemerintah Damaskus selalu menegaskan tekadnya untuk membebaskan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Masalah ini membuat militer Israel siaga dan memandang Suriah sebagai musuh berbahaya, terutama jika memperhatikan kedekatan pemerintah Suriah dengan Hizbullah dan Iran.
Semua pejabat Israel juga sepakat bahwa Hizbullah Lebanon merupakan ancaman buat mereka. Rudal-rudal Hizbullah dipercaya dapat menjangkau seluruh titik di wilayah pendudukan. Jika perang pecah di wilayah itu, Hizbullah diyakini mampu melenyapkan hasrat Israel untuk melanjutkan perang. | AT | M | Irib |
Pergolakan yang terjadi di beberapa negara tetangganya mendorong para pejabat Tel Aviv untuk fokus membahas masalah keamanan Israel. Transformasi politik dan keamanana regional, krisis di Suriah dan peningkatan kekuatan Hizbullah, merupakan alasan utama kekhawatiran Israel.
Perubahan cepat dan besar-besaran yang mengguncang kawasan telah merusak stabilitas dan keamanan yang telah lama dibangun. Para pejabat Tel Aviv sangat mengkhawatirkan fenomena baru tersebut dan memutuskan untuk melakukan perubahan besar dalam militer agar mereka siap menghadapi tantangan baru.
Salah satu program baru militer Israel adalah menghemat senjata konvensional seperti tank dan artileri untuk fokus pada ancaman dari perang gerilya dan untuk meningkatkan kecakapan teknologi di tengah gejolak Timur Tengah.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah sering menyoroti kekhawatiran Israel tentang munculnya ketidakstabilan di wilayah itu sejak 2011. Gejolak di dunia Arab tentu saja akan memiliki sejumlah risiko besar bagi keamanan nasional Israel.
Ketidakstabilan di Mesir dan Suriah memaksa Israel untuk bersiaga menghadapi serangan militan lintas batas yang telah mengisi kekosongan kekuasaan di sepanjang Gurun Sinai dan Dataran Tinggi Golan.
Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon mengatakan, militer Israel akan melaksanakan lima program yang akan mendorong perubahan mendasar dalam struktur militer. "Dalam program baru, perkembangan regional Timur Tengah dan tantangan-tantangan yang muncul akan menjadi perhatian Israel," jelasnya.
Selain mempertahankan senjata konvensional, Israel juga akan menggunakan sebagian besar anggarannya untuk menjaga keunggulan teknologinya dari negara-negara dan kelompok yang anti-Israel.
Menurut Moshe Yaalon, perang masa depan akan didominasi oleh teknologi modern dan peralatan tempur pintar. Oleh karena itu, keunggulan militer Israel dalam masalah itu harus dipertahankan. Dia menambahkan, pemangkasan anggaran akan memaksa militer untuk mengurangi frekuensi latihan dan kegiatan pasukan cadangan, tapi langkah itu tidak akan mempengaruhi kemampuan militer Israel dalam jangka panjang.
Sejalan dengan perubahan di kawasan, militer Israel secara prinsip akan mempersiapkan diri untuk perang klasik dengan militer negara-negara Arab. Meski demikian, Israel berasumsi bahwa perang dengan Mesir sangat tidak mungkin untuk setidaknya dua tahun ke depan, sebab militer Mesir sedang fokus mengatasi gejolak di dalam negeri.
Sementara militer Suriah telah lama menjadi ancaman militer klasik untuk Israel. Pemerintah Damaskus selalu menegaskan tekadnya untuk membebaskan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Masalah ini membuat militer Israel siaga dan memandang Suriah sebagai musuh berbahaya, terutama jika memperhatikan kedekatan pemerintah Suriah dengan Hizbullah dan Iran.
Semua pejabat Israel juga sepakat bahwa Hizbullah Lebanon merupakan ancaman buat mereka. Rudal-rudal Hizbullah dipercaya dapat menjangkau seluruh titik di wilayah pendudukan. Jika perang pecah di wilayah itu, Hizbullah diyakini mampu melenyapkan hasrat Israel untuk melanjutkan perang. | AT | M | Irib |
Posting Komentar