
Yerusalem | acehtraffic.com - Seorang rabi Ortodoks dan mantan menteri Israel, Rabu, mengutuk film menyinggung Islam, Innocence of Muslims, yang memicu unjuk rasa mematikan benci Amerika Serikat di Libya dan Mesir, dengan menyebutnya sampah dan lendir.
"Meskipun kebebasan mengungkapkan pendapat dan hak menggunakan sindiran adalah prinsip kudus demokrasi, kebebasan itu tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk menyiarkan sampah dan lendir," kata pernyataan Michael Melchior, pembela lama dialog antar-agama.
"Film Sam Bacile, yang menyebut diri Yahudi dan orang Israel, itu disiarkan di bawah kedok perang melawan teror, yang sebenarnya film menginjak-injak iman dan martabat ratusan juta Muslim, dan Nabi Muhammad, dengan cara paling merendahkan dan jelek," tambahnya.
Di film anggaran rendah itu, Innocence of Muslim, aktor dengan logat kuat Amerika Serikat menggambarkan Muslim tidak bermoral dan memuja kekerasan.
Dengan penggambaran kehidupan Nabi Muhammad, film itu menyentuh hal sangat tidak patut serta memicu unjukrasa di Mesir dan kekerasan di Libya, yang menewaskan Dutabesar Amerika Serikat untuk Libya, Christopher Stevens, dan tiga petugas negara adidaya tersebut.
Film itu dibuat orang Amerika-Israel, Sam Bacile, kata Wall Street Journal. Kementerian dalam negeri Israel menyatakan tidak menanggapi tentang setiap orang memegang kewarganegaraan Israel.
"Sebagai seorang Yahudi dan rabi Israel, saya malu atas gaya dan bahasa merendahkan film itu," kata Melchior, mantan menteri urusan sosial dan wakil menteri luar negeri. "Itu bertentangan dengan hakikat Taurat Israel dan mencemarkan nama Tuhan," katanya. (*) | AT | Z | Antara
Posting Komentar