Bandung | acehtraffic.com -- Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo mengatakan, pihaknya menambah personal TNI untuk memperkuat satuan kewilayahan setelah terjadi penyerangan terhadap Markas Kepolisian Sektor Pirime, Papua, Selasa lalu.
"Kami perkuat saja satuan-satuan kewilayahan, yaitu Kodim, Koramil untuk membantu meningkatkan atau menjamin keamanan masyarakat," kata dia di Pusat Pendidikan Infanteri Cipatat, Bandung Barat kemarin, begitu dtulis Koran Tempo Kamis 29 November 2012
Sebelumnya diberitakan, sekelompok orang bersenjata menyerang Markas Polsek Pirime, Papua. Sempat terjadi baku tembak yang menewaskan Kepala Polsek Inspektur Dua Rolfi Takubesi, Brigadir Satu Daniel Makuker, dan Brigadir Jefri Rumkorem.
Sebelumnya diberitakan, sekelompok orang bersenjata menyerang Markas Polsek Pirime, Papua. Sempat terjadi baku tembak yang menewaskan Kepala Polsek Inspektur Dua Rolfi Takubesi, Brigadir Satu Daniel Makuker, dan Brigadir Jefri Rumkorem.
Jefri diberondong peluru saat hendak mengibarkan bendera Merah Putih di depan markas. Sedangkan jenazah dua korban lainnya ditemukan di dalam kantor. Adapun jenazah Ipda Rolfi Takubessy ditemukan dalam kondisi terbakar.
Soal penyerangan itu, Edhie menyebutkan, pelakunya sebagai kelompok yang menamakan diri "Insurgent". "Angkatan darat memperkuat diri membantu kepolisian karena ada beberapa senjata yang terbawa oleh mereka," ujarnya.
Edhie mengatakan TNI Angkatan Darat tidak menggelar operasi militer untuk mencari pelakunya. "Jadi kami tidak mengerahkan helikopter, enggak ada," katanya.
Adapun Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo mengakui kondisi di wilayah Wamena, Papua, menyulitkan operasi memburu pelaku penyerangan tersebut. "Wilayah yang membuat sulit," kata Timur di Markas Besar Kepolisian kemarin.
Dari Papua, Kepala Staf Umum Tentara Pertahanan Nasional Organisasi Papua Merdeka, Terianus Satto, membantah tudingan bahwa anggotanya sebagai pelaku pembantaian tiga polisi di Pirime.
Soal penyerangan itu, Edhie menyebutkan, pelakunya sebagai kelompok yang menamakan diri "Insurgent". "Angkatan darat memperkuat diri membantu kepolisian karena ada beberapa senjata yang terbawa oleh mereka," ujarnya.
Edhie mengatakan TNI Angkatan Darat tidak menggelar operasi militer untuk mencari pelakunya. "Jadi kami tidak mengerahkan helikopter, enggak ada," katanya.
Adapun Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo mengakui kondisi di wilayah Wamena, Papua, menyulitkan operasi memburu pelaku penyerangan tersebut. "Wilayah yang membuat sulit," kata Timur di Markas Besar Kepolisian kemarin.
Dari Papua, Kepala Staf Umum Tentara Pertahanan Nasional Organisasi Papua Merdeka, Terianus Satto, membantah tudingan bahwa anggotanya sebagai pelaku pembantaian tiga polisi di Pirime.
"TPN-OPM tidak bertanggung jawab atas insiden penyerangan yang disertai pembunuhan polisi dan pembakaran kantor," kata Terianus Satto dalam rilisnya kemarin.
Satto meminta aparat TNI/Polri tidak menyerang warga sipil di Pirime, tapi sebaliknya berfokus mencari pelaku dan aktor dibalik peristiwa itu.
Para korban kemarin telah dievakuasi dari Wamena ke Jayapura, kemudian diterbangkan ke tanah kelahiran masing-masing. Jenazah Ipda Rofli Takabesi diterbangkan ke Kupang, Nusa Tenggara Timur, jenazah Brigadir Polisi Jefri Rumkorem dievakuasi ke Biak, sedangkan Briptu Daniel Mukuker di Sentani, Kabupaten Jayapura.
Sementara itu, keluarga almarhum Rofli Takubesi di Kupang mengatakan tak menyangka Kepala Polsek Pirime itu jadi korban penembakan.
Satto meminta aparat TNI/Polri tidak menyerang warga sipil di Pirime, tapi sebaliknya berfokus mencari pelaku dan aktor dibalik peristiwa itu.
Para korban kemarin telah dievakuasi dari Wamena ke Jayapura, kemudian diterbangkan ke tanah kelahiran masing-masing. Jenazah Ipda Rofli Takabesi diterbangkan ke Kupang, Nusa Tenggara Timur, jenazah Brigadir Polisi Jefri Rumkorem dievakuasi ke Biak, sedangkan Briptu Daniel Mukuker di Sentani, Kabupaten Jayapura.
Sementara itu, keluarga almarhum Rofli Takubesi di Kupang mengatakan tak menyangka Kepala Polsek Pirime itu jadi korban penembakan.
Ory Takubesi, kakak korban mengatakan keluarga baru mendapat kabar tentang kematian korban pada Selasa siang lalu melalui rekan korban dan pemberitaan media tentang aksi penyerangan kantor polisi itu.
"Kami pasrah, tapi kami berharap polisi menangkap dan menghukum pelaku penyerangan itu," katanya.| AT | R | KORAN TEMPO|

Posting Komentar