Lhokseumawe | Acehtraffic.com - Universitas Malikussaleh (Unimal) kembali menggelar perlombaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) mahasiswa tingkat Unimal untuk memperebutkan piala rektor di kampus Bukit Indah Lhokseumawe, tepatnya depan gedung Fakultas Ekonomi dan aula Fakultas Hukum Unimal selama dua hari yang dimulai dari hari ini, Selasa 27 November 2012 hingga 28 November 2012. Acara tersebut merupakan acara rutin setiap dua tahun sekali dan ini merupakan MTQ untuk yang ketiga kalinya.
Tercatat sedikitnya 9 cabang yang diperlombakan dalam MTQ tersebut dengan jumlah seluruh peserta sebanyak 90 orang mahasiswa, diantaranya Tilawatil Qur’an dengan peserta sebanyak 15 orang, Tartil Qur’an sebanyak 9 orang, Qiraah Sab’ah 1 orang, Fahmil Qur’an 21 orang, Hifzil Qur’an 1 Juz 6 orang, Khattil Qur’an 4 orang, M2KQ (Karya Tulis) 6 orang, Syarhil Qur’an 24 orang, debat bahasa inggris 4 orang, sementara debat bahasa Arab tidak diperlombakan karena hanya satu kelompok yang mengikuti.
Dekan Fakultas Ekonomi Unimal, Wahyuddin yang ditemui diruangnya tadi siang, Selasa 27 November 2012 mengatakan, “kegiatan ini merupakan sesuatu hal yang sangat bagus dan telah menjadi kegiatan rutin, acara ini juga akan menjadi ajang seleksi untuk mengikuti perlombaan MTQ tingkat nasional”.
Dia menambahkan, “Ini adalah persiapan awal, kita pernah menjadi juara umum dan saya pikir kita harus mendapatkannya lagi,” ujar Wahyuddin optimis.
Orang nomor satu dijajaran fakultas ekonomi Unimal itu beranggapan peserta sangat antusias mengikuti kegitan tersebut, hanya saja menurut Wahyuddin yang perlu diperhatikan bahwa tidak semua bisa ikut untuk hal-hal seperti ini karena mereka juga perlu dilatih atau dididik.
“kami sangat mendukung kegiatan ini, terutama kita juga sudah mempunyai program P3MA, LDK Kampus dan sebagainya,” kata Wahyuddin.
Rektor Unimal, Apridar menjelaskan bahwa acara musabaqah ini merupakan acara musabaqah yang dilakukan secara reguler setiap dua tahun sekali sekaligus dalam rangka memperingati tahun baru islam. “dan yang lebih penting lagi adalah untuk menyiapkan lepasan yang terbaik daripada musabaqah ini untuk perwakilan mengikuti musabaqah tingkat nasional,” ucap Apridar.
Rektor Unimal itu juga menilai kegiatan-kegiatan seperti ini perlu dilakukan karena menurutnya dari segi moral sudah cukup parah maka dari itu program-program relijius perlu untuk di optimalkan/perbanyak. “Mudah-mudahan ini bagian daripada menekan tingkat perubahan karakter, khususnya mahasiswa supaya ini akan menuju kepada karakter yang lebih baik,” harap Rektor Unimal Apridar.
Menurut Apridar, program-program seperti MTQ itu cukup positif oleh karena itu pihaknya sangat mendukung program tersebut menjadi program nasional. Disamping itu dia juga menilai bahwasanya konsep yang dikatakan Aceh sebagai serambi mekkah ini kalau tidak dipelihara maka akan hilang dengan sendirinya, oleh karena itu tindakan-tindakan seperti ini perlu dilakukan. | AT | HR |
Posting Komentar