Jakarta | acehtraffic.com- Bandar narkoba asal Malaysia, AW, ternyata menjadikan rumah di Perumahan Citra 1 Blok B2, Kalideres, Jakarta Barat, sebagai tempat penyimpanan sementara narkoba.
Direktur IV Tindak Pidana Narkoba Markas Besar Kepolisian RI Brigadir Jenderal Arman Depari mengatakan AW menyewa rumah tersebut untuk dua tahun ke depan. AW masuk dalam daftar pencarian orang Polri.
"Uang sewanya Rp 180 juta pe tahun," ujar Arman di lokasi, Jumat malam 30 November 2012. Rumah dengan tiga kamar tidur itu dijadikan tempat menyimpan narkoba sebelum didistribusikan.
AW lantas mengutus YAP untuk menjaga sabu seberat 252 kilogram yang dikemas 10 kilogram per kardus. Kepada wartawan, YAP mengatakan baru menjaga sabu tersebut selama sebulan
Ketua Rukun Warga 09 di perumahan setempat, Lindawati, mengatakan rumah yang ditempati tersangka bandar narkoba tidak terlihat ditempati orang. "Baru terlihat ada yang menempati sekitar dua bulan terakhir," ujar Lindawati.
Menurut Lindawati, selama dua bulan terakhir ada seseorang yang terlihat datang dan masuk ke dalam rumah. Dia hanya sekedar menyalakan lampu luar rumah kemudian beranjak pergi lagi.
"Nggak pernah kelihatan orangnya," kata dia. Mengomentari harga sewa rumah, Lindawati mengatakan terlalu tinggi. Biasanya harga sewa rumah setahun berkisar Rp 25 juta. Linda juga tidak mengenal pemilik rumah tersebut, yang diketahui bernama Leo.
Sebelumnya, Mabes Polri membongkar sindikat peredaran narkotik kelas kakap di Perumahan Citra 1 Blok B2 No.11, Kalideres, Jakarta Barat, Rabu lalu, 28 November 2012. Dalam penggerebekan ini Polri menemukan barang buktik berupa sabu-sabu seberat 252 kilogram dan menangkap pelaku YAP, 33 tahun, warga negara Malaysia.
Empat pelaku lainnya, juga ikut tangkap yaitu SOF, FAT, SAE, dan IW. Para tersangka ini, kata Arman, merupakan jaringan internasional asal Malaysia. Rencananya narkoba akan diedarkan di kota-kota besar di Indonesia.|AT|R|TEMPO|
Direktur IV Tindak Pidana Narkoba Markas Besar Kepolisian RI Brigadir Jenderal Arman Depari mengatakan AW menyewa rumah tersebut untuk dua tahun ke depan. AW masuk dalam daftar pencarian orang Polri.
"Uang sewanya Rp 180 juta pe tahun," ujar Arman di lokasi, Jumat malam 30 November 2012. Rumah dengan tiga kamar tidur itu dijadikan tempat menyimpan narkoba sebelum didistribusikan.
AW lantas mengutus YAP untuk menjaga sabu seberat 252 kilogram yang dikemas 10 kilogram per kardus. Kepada wartawan, YAP mengatakan baru menjaga sabu tersebut selama sebulan
Ketua Rukun Warga 09 di perumahan setempat, Lindawati, mengatakan rumah yang ditempati tersangka bandar narkoba tidak terlihat ditempati orang. "Baru terlihat ada yang menempati sekitar dua bulan terakhir," ujar Lindawati.
Menurut Lindawati, selama dua bulan terakhir ada seseorang yang terlihat datang dan masuk ke dalam rumah. Dia hanya sekedar menyalakan lampu luar rumah kemudian beranjak pergi lagi.
"Nggak pernah kelihatan orangnya," kata dia. Mengomentari harga sewa rumah, Lindawati mengatakan terlalu tinggi. Biasanya harga sewa rumah setahun berkisar Rp 25 juta. Linda juga tidak mengenal pemilik rumah tersebut, yang diketahui bernama Leo.
Sebelumnya, Mabes Polri membongkar sindikat peredaran narkotik kelas kakap di Perumahan Citra 1 Blok B2 No.11, Kalideres, Jakarta Barat, Rabu lalu, 28 November 2012. Dalam penggerebekan ini Polri menemukan barang buktik berupa sabu-sabu seberat 252 kilogram dan menangkap pelaku YAP, 33 tahun, warga negara Malaysia.
Empat pelaku lainnya, juga ikut tangkap yaitu SOF, FAT, SAE, dan IW. Para tersangka ini, kata Arman, merupakan jaringan internasional asal Malaysia. Rencananya narkoba akan diedarkan di kota-kota besar di Indonesia.|AT|R|TEMPO|
Posting Komentar