Suva | acehtraffic.com - Fiji mendukung mekanisme kompensasi internasional yang sedang diusulkan oleh Aliansi Negara Kepulauan Kecil (AOSIS) dalam negosiasi perubahan iklim Perserikatan Bangsa-bangsa yang tengah berlangsung saat ini, pemerintah Fiji mengatakan pada Selasa.
Sesi ke-18 Konferensi Para Pihak Kerangka Kerja Konvensi PBB untuk Perubahan Iklim (UNFCCC) dan sesi ke-8 Konferensi Para Pihak yang berfungsi sebagai Pertemuan Para Pihak untuk Protokol Kyoto dibuka Senin lalu dan berlanjut sampai hari Jumat di Qatar National Convention Centre di Doha, Qatar.
Menurut pernyataan Kementerian Informasi Fiji, mekanisme internasional ini dimaksudkan untuk memberikan komponen Asuransi untuk membantu Serikat Pengembangan Pulau-Pulau Kecil (SIDS) dan negara-negara berkembang lainnya yang sangat rentan mengelola risiko keuangan dari peristiwa cuaca ekstrim yang semakin sering dan parah.
Hal ini juga berusaha untuk membentuk skema rehabilitasi untuk mengatasi kejadian onset yang lambat seperti kenaikan permukaan laut, suhu darat dan laut yang semakin meningkat, dan peningkatan keasaman laut. Ketiga komponen mekanisme internasional itu adalah manajemen risiko fasilitas untuk mendukung dan mempromosikan penilaian risiko dan alat manajemen.
Komponen asuransi itu akan membantu negara-negara dalam mengelola risiko keuangan yang terkait dengan peristiwa cuaca iklim ekstrim yang semakin sering dan parah seperti angin topan, badai tropis, gelombang badai, banjir, dan kekeringan.
Komponen rehabilitasi / kompensasi akan mengatasi dampak negatif perubahan iklim secara progresif, seperti kenaikan permukaan laut, peningkatan suhu laut dan darat serta pengasaman laut yang menghasilkan kerugian dan kerusakan seperti kerusakan permanen atau jangka panjang yang bermanfaat dan, kerusakan terumbu karang, kehilangan sumber air, hilangnya perikanan.
Komponen manajemen risiko akan memberikan teknis dan dukungan keuangan kedua-duanya untuk mengurangi risiko yang mengakibatkan kerugian dan kerusakan, termasuk kenaikan permukaan air laut, meningkatnya suhu air laut, meningkatnya suhu udara dan pengasaman laut, yang berdampak pada infrastruktur pesisir, garis pantai, terumbu karang dan lain-lain. Komponen ini akan bekerja sama dengan dua komponen lainnya.
"Pihak negara maju jelas mengakui banyak tantangan yang dihadapi oleh negara-negara rentan seperti negara-negara kepulauan dan orang-orang di benua Afrika terhadap dampak perubahan iklim yang parah," kata pernyataan itu, "Namun demikian, ada banyak penentangan dari negara-negara maju dalam pembentukan mekanisme internasional untuk membantu kompensasi atas kerugian dan kerusakan pulau kecil negara berkembang dari dampak negatif perubahan iklim yang disebabkan manusia. " | AT | Z | Xinhua
Posting Komentar