Jakarta | Acehtraffic.com - Sakit gusi ataupun gigi memang terdengar sepele tapi sebenarnya keduanya sangatlah krusial karena bisa jadi petunjuk masalah kesehatan lainnya. Seperti halnya sakit gusi yang tertangani dengan baik dapat menghilangkan bau mulut sehingga membuat Anda lebih percaya diri di atas ranjang.
Hal serupa juga diungkap sebuah studi baru dari Turki. Studi ini mengklaim pengobatan sakit gusi juga dapat memperbaiki kondisi disfungsi ereksi alias impotensi, termasuk mengurangi gejalanya hanya dalam kurun waktu tiga bulan.
Lagipula temuan ini senada dengan hasil studi sebelumnya yang menemukan bahwa periodontitis (peradangan gusi) dapat mengakibatkan disfungsi ereksi.
"Sepengetahuan kami, ini adalah studi pertama yang menilai kaitan potensial antara tingkat keparahan impotensi dengan pengobatan penyakit periodontal. Hasilnya mengungkapkan bahwa tingkat keparahan impotensi dapat diperbaiki seiring dengan dilakukannya pengobatan periodontal," kata peneliti dari Inonu University, Malatya, Turki.
Untuk memperoleh kesimpulan itu, peneliti melibatkan 120 pasien disfungsi ereksi parah atau sedang sekaligus periodontitis kronis. Kemudian separuh partisipan menerima pengobatan untuk penyakit gusinya tapi sebagian tidak. Setelah itu mereka diminta mengisi kuesioner tentang kondisi disfungsi ereksinya.
Partisipan yang menjalani pengobatan dilaporkan mengalami perbaikan pada gangguan ereksinya setelah tiga bulan mengonsumsi obat-obatan untuk mengatasi sakit gusinya itu.
"Hasilnya memberikan bukti kuat bahwa pengobatan penyakit periodontal dapat membantu mengurangi impotensi. Lagipula temuan ini juga konsisten dengan studi sebelumnya dimana impotensi dikaitkan dengan peradangan berskala rendah yang disebabkan oleh penyakit periodontal," simpul peneliti seperti dikutip dari nbcnews, Selasa 4 Desember 2012.
Menanggapi studi ini, Dr. Andrew Kramer, profesor urologi dari University of Maryland School of Medicine berkomentar, "Tampaknya tak ada penjelasan yang tepat tentang bagaimana penyakit gigi dan gusi dapat mempengaruhi saraf dan aliran darah ke kemaluan pria. Meski begitu, ada banyak sebab yang bisa saja berada di balik hal ini."
Menurut Kramer, faktor yang mungkin berpengaruh adalah penyakit vaskular, kondisi kesehatan yang buruk, kurangnya perhatian medis (terutama terhadap penyakit gusi), diabetes atau hipertensi. | AT | H | DT |
Posting Komentar