Acehtraffic.com - Masyarakat internasional sudah menakar kekuatan barat di Suriah. Amerika Serikat terang-terangan bakal masuk bertahap ke negara dipimpin Presiden Basyar al-Assad itu. Mereka tegas memberikan dukungan persenjataan pada pihak pemberontak.
Presiden Barack Hussein Obama mengatakan dia melakukan ini lantaran rezim Assad terbukti menggunakan senjata kimia. Pihaknya juga sudah memberikan fakta itu pada Rusia namun Istana Kremlin menampik hal itu. Menurut mereka fakta-fakta diberikan masih di permukaan dan sekedar asumsi lantaran jatuh korban dalam jumlah besar sesuai target senjata kimia, seperti lansiran stasiun televisi Al Arabiya (14/6).
Penggunaan senjata kimia pun diklaim oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. PBB melansir Suriah setidaknya telah menggunakan senjata kimia dalam jumlah terbatas di empat serangan. Namun di akhir acara lembaga dunia itu mengatakan mereka harus tetap masuk ke Suriah demi mencari bukti lebih kuat dan menentukan bahan kimia digunakan militer Assad.
Permainan ini tercium pihak Assad semula mereka membuka tangan untuk PBB namun urung. Penyebabnya kejadian invasi Amerika ke Irak dan para petinggi Suriah yakin ini ada campur tangan PBB.
Awalnya Irak pun dituding memiliki senjata kimia dan akhirnya Saddam Hussein membuka pintu pada delegasi PBB demi membuktikan senjata kimia itu. Faktanya PBB tidak menemukan apapun di sana dan melaporkan ada wilayah lain belum terjamah dan ini menjadi titik Amerika untuk masuk ke Ibu Kota Baghdad.
Taktik ini terbaca oleh pemerintahan Assad. Dengan tegas akhirnya mereka menolak delegasi PBB masuk ke wilayah mereka. PBB menyayangkan sikap Suriah itu. Menurutnya temuan bakal lengkap jika ada uji sampel langsung dari korban yang terkena senjata kimia, "Mereka harus mengizinkan kami masuk ke Ibu Kota Damaskus," ujar sekretaris PBB Ban Ki Moon.
Tim penyelidik senjata kimia ini diketuai oleh ahli senjata Ake Sellstorm. Namun Assad menolak mereka. Menteri Luar Negeri Walid al-Mualim mengatakan Irak saat dipimpin Saddam Hussein justru membuka jalan invasi Amerika pada 2003 dengan mengirimkan anggota PBB menyelidiki kejahatan kemanusiaan di negara itu, "Kami tidak akan melakukan kesalahan sama. Kami tidak akan mengizinkan PBB datang dan berbuat apapun keinginan mereka," ujar al-Mualim.
Gedung Putih bersikeras temuan senjata kimia itu benar meski jumlahnya kecil dan hanya berdasarkan pengamatan para ahli senjata. Dengan itu Amerika menegaskan akan menyokong senjata pemberontak dan menjatuhkan Assad.| AT | M | MR |
Posting Komentar