Acehtraffic.com - Sekretaris Komite Hak Asasi Manusia, Lembaga Kehakiman Iran mengaku, Tehran tidak akan memberikan izin masuk kepada Pelapor Khusus PBB yang bertugas mengamati kondisi HAM di Iran. Menurutnya, sumber-sumber yang digunakan Ahmad Shaheed adalah situs-situs anti-pemerintah Iran yang tidak memiliki reputasi baik.
Mohammad Javad Larijani kepada Mehr News (30/6) mengatakan, "Metode yang dipakai Pelapor Khusus PBB itu memiliki banyak kelemahan serius. Termasuk di antaranya sumber-sumber rujukan yang ia gunakan. Ahmad Shaheed dalam laporannya menukil sejumlah nama yang keberadaannya sama sekali tidak bisa dibuktikan dan semata-mata klaim."
Ditambahkannya, "Laporan tentang sejumlah orang yang identitasnya dirahasiakan adalah salah satu kelemahan serius tersebut. Tuduhan-tuduhan itu tidak dapat ditelusuri kebenarannya."
Nama saja, kata Larijani, tidak bisa disebut sebagai sumber. Salah satu yang harus dilakukan Ahmad Shaheed adalah, jika mengajukan sebuah klaim, ia harus menyebutkan sumbernya sehingga dapat diuji kebenarannya.
"Ahmad Shaheed hanya meramu sejumlah tuduhan berbeda, setiap orang dapat membaca beberapa situs anti-Republik Islam dan menyusun sebuah "laporan". Cara-cara yang dipakai Shaheed tidak bisa dibenarkan dan sama sekali tidak profesional," tambahnya.
Menurut pengakuan Larijani, Republik Islam Iran telah menyampaikan masalah ini secara rinci kepada Komite HAM PBB. Oleh karenanya, Tehran menentang serius lawatan Shaheed ke Iran, posisi, juga kinerjanya. Masalah ini telah dijelaskan kepada masyarakat internasional, baik di Iran atau di luar Iran, laporan Ahmad Shaheed tidak valid.| AT | M | irib |
Mohammad Javad Larijani kepada Mehr News (30/6) mengatakan, "Metode yang dipakai Pelapor Khusus PBB itu memiliki banyak kelemahan serius. Termasuk di antaranya sumber-sumber rujukan yang ia gunakan. Ahmad Shaheed dalam laporannya menukil sejumlah nama yang keberadaannya sama sekali tidak bisa dibuktikan dan semata-mata klaim."
Ditambahkannya, "Laporan tentang sejumlah orang yang identitasnya dirahasiakan adalah salah satu kelemahan serius tersebut. Tuduhan-tuduhan itu tidak dapat ditelusuri kebenarannya."
Nama saja, kata Larijani, tidak bisa disebut sebagai sumber. Salah satu yang harus dilakukan Ahmad Shaheed adalah, jika mengajukan sebuah klaim, ia harus menyebutkan sumbernya sehingga dapat diuji kebenarannya.
"Ahmad Shaheed hanya meramu sejumlah tuduhan berbeda, setiap orang dapat membaca beberapa situs anti-Republik Islam dan menyusun sebuah "laporan". Cara-cara yang dipakai Shaheed tidak bisa dibenarkan dan sama sekali tidak profesional," tambahnya.
Menurut pengakuan Larijani, Republik Islam Iran telah menyampaikan masalah ini secara rinci kepada Komite HAM PBB. Oleh karenanya, Tehran menentang serius lawatan Shaheed ke Iran, posisi, juga kinerjanya. Masalah ini telah dijelaskan kepada masyarakat internasional, baik di Iran atau di luar Iran, laporan Ahmad Shaheed tidak valid.| AT | M | irib |
Posting Komentar