Jakarta | acehtraffic.com- Terdakwa kasus suap impor daging sapi, Ahmad Fathanah tertarik dengan gagasan bilik asmara yang digulirkan istrinya, Sefti Sanustika. "Ya senang kalau misalnya ada," ujar dia usai menjalani sidang putusan sela di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Senin, 15 Juli 2013.
Meski senang, Fathanah mengaku belum mengetahui permintaan tersebut. Ia meminta pertanyaan mengenai bilik asmara dialamatkan kepada istrinya. "Nanya Sefti saja kalau masalah begitu," katanya.
Kamis lalu, Sefti yang datang menjenguk Fathanah di Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan ingin disediakan bilik asmara. Menurut penyanyi dangdut tersebut, ruang khusus itu akan dipakai untuk melepas rindu dengan suami. "Kalau disiapin, ya, senang. Kangen juga kan sudah lima bulan sejak Fathanah ditahan," ujarnya ketika itu.
Atas permintaan ini, Juru Bicara KPK, Johan Budi SP mengatakan KPK sudah memiliki ruangan untuk tatap muka antara pengunjung dan terdakwa. Ruangan ini dipisahkan dari ruang tahanan dan bisa dipakai untuk berdiskusi intens. Namun, tambah dia, KPK belum menyediakan kamar untuk melakukan hubungan suami-istri.
Ahmad Fathanah merupakan terdakwa kasus suap penambahan kuota impor daging. KPK mencokok pria ini di kamar Hotel Le Meridien pada 29 Januari lalu bersama seorang perempuan.
Meski senang, Fathanah mengaku belum mengetahui permintaan tersebut. Ia meminta pertanyaan mengenai bilik asmara dialamatkan kepada istrinya. "Nanya Sefti saja kalau masalah begitu," katanya.
Kamis lalu, Sefti yang datang menjenguk Fathanah di Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan ingin disediakan bilik asmara. Menurut penyanyi dangdut tersebut, ruang khusus itu akan dipakai untuk melepas rindu dengan suami. "Kalau disiapin, ya, senang. Kangen juga kan sudah lima bulan sejak Fathanah ditahan," ujarnya ketika itu.
Atas permintaan ini, Juru Bicara KPK, Johan Budi SP mengatakan KPK sudah memiliki ruangan untuk tatap muka antara pengunjung dan terdakwa. Ruangan ini dipisahkan dari ruang tahanan dan bisa dipakai untuk berdiskusi intens. Namun, tambah dia, KPK belum menyediakan kamar untuk melakukan hubungan suami-istri.
Ahmad Fathanah merupakan terdakwa kasus suap penambahan kuota impor daging. KPK mencokok pria ini di kamar Hotel Le Meridien pada 29 Januari lalu bersama seorang perempuan.
Di dalam kamar tersebut juga ditemukan uang sebesar Rp 1 miliar yang diduga akan diberikan kepada Presiden Partai Keadilan Sejahtera Lutfhi Hasan Ishaaq untuk memuluskan izin kuota impor daging sapi PT Indoguna Utama.| AT | R | TEMPO|
Posting Komentar