Sulteng | acehtraffic.com - Entah ada persoalan apa yang menyebabkan istri polisi ini memilih menghabiskan nyawanya dengan pistol suaminya. istri anggota Polres Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah diduga bunuh diri dengan cara menembak menggunakan pistol milik suaminya, Selasa malam 16 Juli 2013, sesaat setelah buka puasa.
Korban bernama Hj Atnir ditemukan terkapar dirumahnya perumahan Himalaya Garden Tinggede Blok C No. 10, Desa Tinggede Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi. Suaminya bernama Briptu Hendra sehari-harinya bertugas sebagai anggota Polisi lalu lintas Polres Donggala
Kabid Propam Polda Sulawesi Tengah AKBP Deden Garnada mengatakan korban mengalami luka tangan kanan dan perut sebelah kiri. "Kami baru terima laporan dan belum mengetahui secara persis kejadiannya. Suaminya juga belum kita periksa karena masih syok," kata Deden Garnada.
AKBP Deden belum bisa memberikan keterangan soal motif bunuh diri tersebut. "Belum ada laporan soal motif masih kita dalami,"katanya.
Sementara itu, tim identifikasi sistem sidik jari otomatis (Inafis) Polda Sulawesi Tengah melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah korban. Petugas mengambil barang bukti dari rumah korban antara lain pakaian, sprei, dan sejumlah barang yang terkena bercak darah.
Polisi juga telah membatasi rumah korban dengan garis polisi agar warga tidak melintas. Korban meninggalkan dua orang anak.
Tetangga korban Papa Evan, mengaku mendengar suara letusan satu kali dari rumah korban beberapa saat setelah adzan maghrib berkumandang.
"Saya langsung lari ke sumber suara untuk mengetahui apa yang terjadi," kata evan yang rumahnya berjarak sekitar 30 meter dari kediaman korban.
Tetangga korban lainnya menyebutkan Hj Atnir sangat baik hati dan senang bergaul dengan sesama tetangga. "Baik sekali itu ibu kasian. Saya tidak menyangka terjadi seperti itu," ujar seorang ibu yang menolak menyebutkan namanya. | AT | R | TEMPO|
Korban bernama Hj Atnir ditemukan terkapar dirumahnya perumahan Himalaya Garden Tinggede Blok C No. 10, Desa Tinggede Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi. Suaminya bernama Briptu Hendra sehari-harinya bertugas sebagai anggota Polisi lalu lintas Polres Donggala
Kabid Propam Polda Sulawesi Tengah AKBP Deden Garnada mengatakan korban mengalami luka tangan kanan dan perut sebelah kiri. "Kami baru terima laporan dan belum mengetahui secara persis kejadiannya. Suaminya juga belum kita periksa karena masih syok," kata Deden Garnada.
AKBP Deden belum bisa memberikan keterangan soal motif bunuh diri tersebut. "Belum ada laporan soal motif masih kita dalami,"katanya.
Sementara itu, tim identifikasi sistem sidik jari otomatis (Inafis) Polda Sulawesi Tengah melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah korban. Petugas mengambil barang bukti dari rumah korban antara lain pakaian, sprei, dan sejumlah barang yang terkena bercak darah.
Polisi juga telah membatasi rumah korban dengan garis polisi agar warga tidak melintas. Korban meninggalkan dua orang anak.
Tetangga korban Papa Evan, mengaku mendengar suara letusan satu kali dari rumah korban beberapa saat setelah adzan maghrib berkumandang.
"Saya langsung lari ke sumber suara untuk mengetahui apa yang terjadi," kata evan yang rumahnya berjarak sekitar 30 meter dari kediaman korban.
Tetangga korban lainnya menyebutkan Hj Atnir sangat baik hati dan senang bergaul dengan sesama tetangga. "Baik sekali itu ibu kasian. Saya tidak menyangka terjadi seperti itu," ujar seorang ibu yang menolak menyebutkan namanya. | AT | R | TEMPO|
Posting Komentar