Jakarta | Acehtraffic.com - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mencurigai ada kesalahan prosedur lapangan dalam mega proyek pembangunan Sekolah Olahraga Nasional di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, sehingga beberapa bangunan menjadi ambles.
"Kalau memang sesuai Amdal (Analisis dampak lingkungan), berarti ada kesalahan prosedur. Kesalahan prosedur ini adalah dengan tidak melibatkan tim penilai dari masyarakat," ujar Kepala Departemen Advokasi Walhi, Mukri Friatna, di Jakarta 31 Mei 2012.
Dia mencurigai ada kemungkinan Amdal dalam proses pembangunan proyek di Hambalang tidak benar. Padahal, proyek pembangunan apalagi sekelas kompleks olahraga di Hambalang wajib memiliki Amdal. Indikasi inilah yang diduga menyebabkan amblasnya bangunan tersebut.
"Perlu dilihat juga apakah peruntukkan tata ruangnya boleh diperuntukkan sebagai sarana publik," ujarnya. Karena bila tidak sesuai akan bertentangan dengan Undang-Undang No 26 tahun 2007 tentang penataan ruang.
Mukri mengatakan, sebagai lembaga swadaya masyarakat yang berhubungan dengan lingkungan, Walhi akan mengecek sejauh mana kelengkapan dokumen Amdal beserta penyusunannya, apakah ada pelibatan masyarakat dalam proses pembangunan, dan apakah sudah mengikuti prosedur yang berlaku.
Proyek kompleks olahraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, dilaksanakan oleh PT Adhi Karya dan PT Wijaya Karya. Anggaran yang sudah disetujui sebesar Rp1,17 triliun pada 2010. Pada akhir 2011 di sejumlah titik lokasi mengalami longsor. Power house dan lapangan bulu tangkis ambles hingga beberapa meter pada 15 Desember 2011.
Pihak pelaksana telah mengklaim kerugian akibat bencana alam tersebut sebesar Rp14 miliar. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga kini masih melakukan penyelidikan atas pembangunan proyek Hambalang. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga tengah melakukan audit proyek tersebut. |INC
"Kalau memang sesuai Amdal (Analisis dampak lingkungan), berarti ada kesalahan prosedur. Kesalahan prosedur ini adalah dengan tidak melibatkan tim penilai dari masyarakat," ujar Kepala Departemen Advokasi Walhi, Mukri Friatna, di Jakarta 31 Mei 2012.
Dia mencurigai ada kemungkinan Amdal dalam proses pembangunan proyek di Hambalang tidak benar. Padahal, proyek pembangunan apalagi sekelas kompleks olahraga di Hambalang wajib memiliki Amdal. Indikasi inilah yang diduga menyebabkan amblasnya bangunan tersebut.
"Perlu dilihat juga apakah peruntukkan tata ruangnya boleh diperuntukkan sebagai sarana publik," ujarnya. Karena bila tidak sesuai akan bertentangan dengan Undang-Undang No 26 tahun 2007 tentang penataan ruang.
Mukri mengatakan, sebagai lembaga swadaya masyarakat yang berhubungan dengan lingkungan, Walhi akan mengecek sejauh mana kelengkapan dokumen Amdal beserta penyusunannya, apakah ada pelibatan masyarakat dalam proses pembangunan, dan apakah sudah mengikuti prosedur yang berlaku.
Proyek kompleks olahraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, dilaksanakan oleh PT Adhi Karya dan PT Wijaya Karya. Anggaran yang sudah disetujui sebesar Rp1,17 triliun pada 2010. Pada akhir 2011 di sejumlah titik lokasi mengalami longsor. Power house dan lapangan bulu tangkis ambles hingga beberapa meter pada 15 Desember 2011.
Pihak pelaksana telah mengklaim kerugian akibat bencana alam tersebut sebesar Rp14 miliar. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga kini masih melakukan penyelidikan atas pembangunan proyek Hambalang. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga tengah melakukan audit proyek tersebut. |INC
Posting Komentar