Jakarta | Acehtraffic.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan seluruh kepala daerah untuk mendorong penggunaan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) karena sejak digulirkan 2007 tingkat pengembalian pinjamannya tinggi dan tingkat kemacetan pengembalian hanya empat persen.
Dalam keterangan pers usai rapat koordinasi pengelolaan KUR di Gedung Bank Rakyat Indonesia, Jakarta, Jumat sore, Presiden mengatakan sejak 2007 hingga saat ini dana yang diserap untuk KUR mencapai Rp8,2 triliun dengan debitur mencapai 6,8 juta nasabah.
"Sejak disalurkan 2007 sudah mencapai Rp8,2 triliun, debitur yang kita aliri KUR jumlahnya 6,8 juta dan satu hal, 'non performance loan' kurang dari 4 persen, 6,8 juta usaha kecil, dan bisa ditingkatkan mendekati 10 juta dan masih berlanjut nanti, dari 240 juta penduduk Indonesia, maka sekian banyak dialiri kredit usaha ini dampaknya baik bagi rumah tangga, dampak ekonomi positif penghasilan, penciptaan lapangan pekerjaan, penambahan aset dan lain sebagainya," tegas Presiden.
Oleh karena itu Presiden sangat berharap peran serta semua stake holder untuk meningkatkan dan memperluas akses masyarakat atas dana tersebut.
Dibagian lain keterangannya, Presiden mengatakan bahwa di masa mendatang akses nelayan dan petani atas KUR akan terus ditingkatkan karena selama ini sebagian besar debitur KUR berasal dari pedagang kecil dan menengah sementara dari petani dan nelayan kurang dari 20 persen.
"Saya instruksikan pimpinan daerah lakukan penyebaran KUR untuk rakyat, ke depan bisa turunkan pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan," katanya.
Ia menambahkan, dari Rp8,2 triliun pada 6,8 juta debitur, 50 persen lebih ke sektor jasa dan perdagangan. penyaluran pertanian dan perikanan masih dibawah 15 persen, industri hulu juga masih belasan persen.
"Saudara kita yang miskin masih banyak di tepi perkotaan, tekad kita jaring dan tembus ke hulunya petani dan nelayan. Memang ada risiko tertentu, khusus ini saya minta BI, perbankan pemerintah bagaimana aturan yang bagus," kata Kepala Negara.
Mengenai suku bunga KUR, Presiden juga mengatakan saat ini masih dikisaran yang sebetulnya bisa diturunkan, sehingga harapannya seiring dengan kondisi perekonomian yang kondusif suku bunga KUR bisa diturunkan.
Meski demikian Presiden mengingatkan agar perbankan tetap berhati-hati mengelola KUR sehingga tidak menjadi masalah ekonomi di kemudian hari.
Rapat koordinasi tersebut dihadiri juga oleh Wakil Presiden Boediono, para Menteri Koordinator, menteri terkait ekonomi dan juga pimpinan perbankan. (*) | AT | Z | Antara
Posting Komentar