Acehtraffic.com - Juru bicara Departemen Luar Negeri Republik Islam Iran, Ramin Mehmanparast menyatakan, Iran akan selalu terbuka tangannya dengan seluruh negara dunia untuk berunding kecuali dengan Rezim Zionis Israel. Namun hal ini menurut Mehmanparast, selama mereka menghormati hak bangsa Iran dan mengubah sikap mereka.
Menurut laporan Fars News dari Pakistan, Mehmanparast Sabtu sore (8/12) saat jumpa pers di Hotel Marriott, Karachi Pakistan menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan wartawan.
Terkait proyek pipa gas dari Iran ke Pakistan, Mehmanparast mengatakan, "Isu kerjasama Tehran-Islamabad di proyek pipa perdamaian termasuk prioritas pemerintah Iran dan kami berusaha keras mensukseskan proyek tersebut."
Seraya menyebutkan kesiapan Iran menanam investasi di Pakistan, Mehmanparast mengungkapkan, "Pihak-pihak Iran paling sedikit menanamkan modal sebesar 250 juta dolar dan Insyaallah di perundingan mendatang antara kedua petinggi negara akan mencapai kesepakatan final."
Menyinggung peningkatan kerjasama media antara Iran dan Pakistan, Mehmanparast menjelaskan, media harus menjadi sarana mengungkap realita yang benar kepada masyarakat.
Di bagian lain statemennya, Mehmanparast menyinggung sanksi sepihak Amerika Serikat sepanjang 32 tahun lalu terhadap Tehran. "Sanksi terhadap Iran oleh 15 negara tetangga terhadap Iran sangat menggelikan, karena setiap negara mengejar kepentingan masing-masing," tegas Mehmanparast.
Terkait pepanjangan masa pengecualian sejumlah negara terkait sanksi anti Iran, Mehmanparast menambahkan, sanksi adalah represi politik, karena rakyat yang akan menjadi korbannya.
Ia menjelaskan, "Dalam masalah sanksi, kami akan mengubah ancaman menjadi peluang dan dengan tetap mempertahankan independensi, kami akan terus meningkatkan kerjasama dengan negara-negara regional."
Di jumpa persnya tersebut, Mehmanparast juga menjawab pertanyaan wartawan terkait penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan hingga tahun 2014 mendatang. Ia menandaskan, Amerika dengan janjinya memerangi terorisme telah menduduki Afghanistan, namun kini berbagai bukti menunjukkan bahwa kelompok teroris berkerjasama dengan Dinas Intelijen Amerika (CIA).
"Akar dari krisis regional adalah kehadiran pasukan asing di kawasan dan jika mereka menghendaki stabilitas serta keamanan, maka negara-negara kawasan akan mereka biarkan menyelesaikan krisis yang tengah dihadapinya," pungkas Mehmanparast.
Menhmanparast menekankan, solusi terbaik untuk menyelesaikan krisis keamanan di Afghanistan adalah penarikan pasukan Amerika dari negara ini. AS hanya menginginkan keamanan Israel dan untuk itu Washington tak segan-segan menciptakan ketegangan antar negara Islam dan regional.
"Kami siap menyelesaikan berbagai krisis di kawasan termasuk masalah Afghanistan dan menurut kami kerjasama regional merupakan solusi terbaik," tegas jubir kemenlu Iran.| AT | M | Irib |
Menurut laporan Fars News dari Pakistan, Mehmanparast Sabtu sore (8/12) saat jumpa pers di Hotel Marriott, Karachi Pakistan menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan wartawan.
Terkait proyek pipa gas dari Iran ke Pakistan, Mehmanparast mengatakan, "Isu kerjasama Tehran-Islamabad di proyek pipa perdamaian termasuk prioritas pemerintah Iran dan kami berusaha keras mensukseskan proyek tersebut."
Seraya menyebutkan kesiapan Iran menanam investasi di Pakistan, Mehmanparast mengungkapkan, "Pihak-pihak Iran paling sedikit menanamkan modal sebesar 250 juta dolar dan Insyaallah di perundingan mendatang antara kedua petinggi negara akan mencapai kesepakatan final."
Menyinggung peningkatan kerjasama media antara Iran dan Pakistan, Mehmanparast menjelaskan, media harus menjadi sarana mengungkap realita yang benar kepada masyarakat.
Di bagian lain statemennya, Mehmanparast menyinggung sanksi sepihak Amerika Serikat sepanjang 32 tahun lalu terhadap Tehran. "Sanksi terhadap Iran oleh 15 negara tetangga terhadap Iran sangat menggelikan, karena setiap negara mengejar kepentingan masing-masing," tegas Mehmanparast.
Terkait pepanjangan masa pengecualian sejumlah negara terkait sanksi anti Iran, Mehmanparast menambahkan, sanksi adalah represi politik, karena rakyat yang akan menjadi korbannya.
Ia menjelaskan, "Dalam masalah sanksi, kami akan mengubah ancaman menjadi peluang dan dengan tetap mempertahankan independensi, kami akan terus meningkatkan kerjasama dengan negara-negara regional."
Di jumpa persnya tersebut, Mehmanparast juga menjawab pertanyaan wartawan terkait penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan hingga tahun 2014 mendatang. Ia menandaskan, Amerika dengan janjinya memerangi terorisme telah menduduki Afghanistan, namun kini berbagai bukti menunjukkan bahwa kelompok teroris berkerjasama dengan Dinas Intelijen Amerika (CIA).
"Akar dari krisis regional adalah kehadiran pasukan asing di kawasan dan jika mereka menghendaki stabilitas serta keamanan, maka negara-negara kawasan akan mereka biarkan menyelesaikan krisis yang tengah dihadapinya," pungkas Mehmanparast.
Menhmanparast menekankan, solusi terbaik untuk menyelesaikan krisis keamanan di Afghanistan adalah penarikan pasukan Amerika dari negara ini. AS hanya menginginkan keamanan Israel dan untuk itu Washington tak segan-segan menciptakan ketegangan antar negara Islam dan regional.
"Kami siap menyelesaikan berbagai krisis di kawasan termasuk masalah Afghanistan dan menurut kami kerjasama regional merupakan solusi terbaik," tegas jubir kemenlu Iran.| AT | M | Irib |
Posting Komentar