Tokyo | acehtraffic.com - Tsunami setinggi satu meter melanda utara Jepang menyusul gempa 7,3 Skala Richter di dasar laut menyebabkan ribuan penduduk dekat pantai mulai meninggalkan kediamannya di wilayah yang pernah dilanda bencana yang sama pada tahun lalu, demikian menurut laporan AFP yang dikutip Harian Metro Malaysia disitusnya.
Siaran radio juga mengingatkan penduduk mengenai bencana pada tahun 2011 dan meminta mereka berpindah ke daerah aman dan tempat tinggi.
Sistem layanan telepon dilaporkan sibuk menyusul panggilan telepon yang dilakukan penduduk sehingga menyulitkan pemerintah sulit untuk melakukan operasi penyelamatan setelah peringatan tsunami dikeluarkan.
Dua puluh menit setelah gempa yang terjadi pada pukul 19.20 waktu setempat, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,6%, euro turun 0,3% menjadi US$1,2930, indeks berjangka Standard & Poor’s (S&P) turun 0,1%, sementara indeks the Stoxx Europe 600 naik tipis.
“Yen di beli karena menanggapi berita-berita soal gempa. Mengingat ukurannya yang berbeda dari gempa sebelumnya, dampaknya ke mata uang juga cukup terbatas,” kata Marito Ueda, direktur pelaksana FX Prime Corp di Tokyo.
Namun, hingga berita ini ditulis tidak ada laporan kehilangan korban jiwa setelah gempa tersebut. | AT | Z
Posting Komentar