Acehtraffic.com - Kantor berita Associated Press, Sabtu (16/3) dalam sebuah ulasannya menulis, Presiden AS Barack Obama dalam kunjungannya ke Timur Tengah tampaknya tidak akan membawa kemajuan signifikan untuk menyelesaikan berbagai krisis regional, termasuk perdamaian antara Israel dan Palestina.
Seperti dikutip IRNA, laporan itu menambahkan bahwa ketika Obama memasuki wilayah yang penuh konflik Timur Tengah, ia tidak akan memiliki resolusi besar untuk menyelesaikan krisis-krisis regional.
Tujuannya adalah berusaha untuk mengontrol krisis regional, termasuk perselisihan sengit antara Israel dan Palestina, krisis Suriah, dan penurunan kisruh politik di Mesir.
Obama akan tiba di Yerusalem pada Rabu (20/3) untuk perjalanan pertamanya ke Israel sebagai presiden. Prioritas utamanya adalah merekonstruksi hubungannya dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mengevaluasi koalisi baru pemerintah Netanyahu yang dibentuk dengan susah payah.
Presiden AS juga akan memperbaiki citranya di tengah publik Zionis dan warga Palestina.
"Langkah tersebut tidak serius. Para pejabat Gedung Putih pada masa periode pertama Obama, tidak melihat ada alasan khusus untuk kunjungan presiden ke kawasan kecuali kesempatan realistis untuk perjanjian damai antara Israel dan Palestina. Namun setelah presiden pernah gagal menengahi mereka dan kedua belah pihak bahkan kian berseteru, Gedung Putih mulai mengubah pola pikirnya," kata Aaron David Miller, seorang penasihat perdamaian Timur Tengah untuk menlu AS dan direktur Woodrow Wilson International Center.
Para pejabat AS sekarang menganggap harapan yang kecil itu sebagai peluang untuk menciptakan ruang untuk percakapan yang jujur antara Obama dan kedua belah pihak guna mengembalikan mereka ke meja perundingan.
"Presiden AS akan menggunakan pertemuan itu untuk membujuk Israel dan Palestina agar menahan diri dari mengambil tindakan provokatif yang bisa merugikan diri sendiri," kata Haim Malka, seorang pejabat di Pusat Studi Strategis Timur Tengah dan Internasional.
Perjalanan Obama memberikan kesempatan untuk bertemu Netanyahu di Israel, dan itu bisa membantu meredakan ketegangan dalam hubungan mereka berdua.
Para pemimpin AS dan Israel terlibat perdebatan panjang terkait pembangunan permukiman Zionis dan dari sisi lain, Netanyahu mempertanyakan komitmen Obama untuk menghentikan program nuklir Iran.
Netanyahu juga terang-terangan di hadapan media memberikan kuliah sejarah kepada Obama dan mendukung pencalonan Mitt Romney dalam kampanye presiden tahun lalu.
Selain perdamaian Timur Tengah, Obama dan Netanyahu juga memiliki tujuan-tujuan lain yang sama, termasuk mengakhiri kekerasan di Suriah dan meredakan kekacauan politik di Mesir, yang memiliki perjanjian perdamaian dengan Israel.| AT | M | Irib |
Seperti dikutip IRNA, laporan itu menambahkan bahwa ketika Obama memasuki wilayah yang penuh konflik Timur Tengah, ia tidak akan memiliki resolusi besar untuk menyelesaikan krisis-krisis regional.
Tujuannya adalah berusaha untuk mengontrol krisis regional, termasuk perselisihan sengit antara Israel dan Palestina, krisis Suriah, dan penurunan kisruh politik di Mesir.
Obama akan tiba di Yerusalem pada Rabu (20/3) untuk perjalanan pertamanya ke Israel sebagai presiden. Prioritas utamanya adalah merekonstruksi hubungannya dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mengevaluasi koalisi baru pemerintah Netanyahu yang dibentuk dengan susah payah.
Presiden AS juga akan memperbaiki citranya di tengah publik Zionis dan warga Palestina.
"Langkah tersebut tidak serius. Para pejabat Gedung Putih pada masa periode pertama Obama, tidak melihat ada alasan khusus untuk kunjungan presiden ke kawasan kecuali kesempatan realistis untuk perjanjian damai antara Israel dan Palestina. Namun setelah presiden pernah gagal menengahi mereka dan kedua belah pihak bahkan kian berseteru, Gedung Putih mulai mengubah pola pikirnya," kata Aaron David Miller, seorang penasihat perdamaian Timur Tengah untuk menlu AS dan direktur Woodrow Wilson International Center.
Para pejabat AS sekarang menganggap harapan yang kecil itu sebagai peluang untuk menciptakan ruang untuk percakapan yang jujur antara Obama dan kedua belah pihak guna mengembalikan mereka ke meja perundingan.
"Presiden AS akan menggunakan pertemuan itu untuk membujuk Israel dan Palestina agar menahan diri dari mengambil tindakan provokatif yang bisa merugikan diri sendiri," kata Haim Malka, seorang pejabat di Pusat Studi Strategis Timur Tengah dan Internasional.
Perjalanan Obama memberikan kesempatan untuk bertemu Netanyahu di Israel, dan itu bisa membantu meredakan ketegangan dalam hubungan mereka berdua.
Para pemimpin AS dan Israel terlibat perdebatan panjang terkait pembangunan permukiman Zionis dan dari sisi lain, Netanyahu mempertanyakan komitmen Obama untuk menghentikan program nuklir Iran.
Netanyahu juga terang-terangan di hadapan media memberikan kuliah sejarah kepada Obama dan mendukung pencalonan Mitt Romney dalam kampanye presiden tahun lalu.
Selain perdamaian Timur Tengah, Obama dan Netanyahu juga memiliki tujuan-tujuan lain yang sama, termasuk mengakhiri kekerasan di Suriah dan meredakan kekacauan politik di Mesir, yang memiliki perjanjian perdamaian dengan Israel.| AT | M | Irib |
Posting Komentar