Teheran | acehtraffic.com - Komandan kedua Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) mengatakan penangkapan pesawat tanpa awak (drone) ScanEagle penyusup AS yang terbang di atas Teluk Persia membuktikan kelemahan Amerika Serikat dalam berhadapan dengan Iran.
"Kegagalan baru AS dalam operasi mata-mata dengan pesawat tanpa awak ini menunjukkan bahwa pemerintah AS, meskipun memiliki kekuatan militer dan ekonomi yang tinggi dan dominasinya terhadap tatanan dunia politik, namun tidak mampu menghadapi Republik Islam Iran, dan Iran dengan mudah dapat membatalkan semua rencananya , "kata Brigadir Jenderal Hossein Salami, pada hari Selasa, seperti dikutip dari PressTV.
Jenderal tersebut mencatat bahwa Iran telah mengalahkan plot musuh 'meskipun sanksi berat dikenakan atas Republik Islam.
Seandainya AS telah memberlakukan sanksi dengan cara ini, itu bisa runtuh dalam sehari, kata Salami.
Sebelumnya pada hari yang sama, Komandan Angkatan Laut IRGC Laksamana Ali Fadavi mengumumkan penangkapan pesawat tanpa awak di atas perairan Teluk Persia pada saat penyusupan ke dalam wilayah udara Iran.
Drone ScanEagle, yang memiliki lebar sayap 3 meter, merupakan pesawat berdaya tahan lama yang dibuat oleh Insitu, anak perusahaan Boeing.
Sebuah laporan di situs Wall Street Journal pada hari Minggu mengutip pernyataan pejabat AS mengatakan bahwa Washington telah meningkatkan operasinya memata-matai pabrik nuklir Bushehr di Iran selatan "selama dua bulan terakhir."
Setahun yang lalu, militer Iran juga menurunkan pesawat siluman AS RQ-170 Sentinel saat terbang di atas kota Iran Kashmar, sekitar 225 km dari perbatasan Afghanistan.
Bulan lalu, Iran memukul mundur pesawat tanpa awak AS yang memasuki wilayah udara negara itu di atas wilayah perairan Iran di Teluk Persia. | AT | Z | PressTV
Posting Komentar