Headlines News :
Home » , , » Hizbut Tahrir : Naik BBM Adalah Kebijakan Zhalim

Hizbut Tahrir : Naik BBM Adalah Kebijakan Zhalim

Written By Unknown on Jumat, 28 Juni 2013 | 23.19


Langsa | acehtraffic.com- Pemerintah memutuskan menaikkan harga BBM. Premium menjadi Rp 6.500/liter, sedangkan solar menjadi Rp 5.500. Alasan utamanya adalah untuk mengurangi beban subsidi yang ‘katanya’ sangat besar mencapai Rp 274,7 triliun adalah kebijakan Zhalim karena penghematan tidak sebanding dengan penderitaan Rakyat. Sabtu 29 Juni 2013

Walaupun pemerintah beralasan angka subsidi itu harus dikurangi mengingat besarnya subsidi itu telah mengurangi kemampuan pembiayaan kebutuhan lain yang dianggap lebih penting, misalnya anggaran untuk infrastruktur 2013 yang hanya sekitar Rp 200 triliun, atau untuk sektor kesehatan yang hanya sekitar Rp 30 triliun.

Benar bahwa secara nominal subsidi BBM naik pesat dari hanya sebesar Rp 90 triliun tahun 2005, menjadi Rp 193 triliun pada tahun 2013. Bahkan bila memasukkan energi listrik, yang di dalamnya juga ada subsidi untuk BBM, total akan mencapai Rp 274,7 triliun. Namun bisa membengkak menjadi Rp 300 triliun karena kuota 40 juta kilo liter pasti akan terlampaui. Meski secara nominal subsidi terus meningkat, tapi secara prosentase, porsi subsidi BBM terhadap APBN hampir tetap.

Menurut pemerintah, dengan menaikan BBM menjadi Rp 6.500/liter akan dihemat APBN sebesar Rp 21 trilyun.

Pertanyaannya, apakah sedemikian gentingnya kondisi APBN kita sehingga subsidi harus segera dikurangi mengingat selama ini APBN tidak pernah terserap semua. Tahun 2012 saja ada sisa Rp 32,7 trilyun. Jadi, dari sisa anggaran tahun 2012 itu, tambahan subsidi BBM bisa ditutupi, bahkan masih sisa Rp 11,7 trilyun.

Namun HTI dalam rilisnya menyebutkan selain kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM dapat dikatakan Zhalim juga kebijakan tersebut sangat khianat, dimana tujuan pemerintah adalah untuk menyukseskan liberalisasi sektor hilir (sektor niaga dan distribusi) setelah liberalisasi sektor hulu (eksplorasi dan eksploitasi) sempurna dilakukan.

Maka dengan itu, penguasaan yang lebih besar kepada swasta (asing) dan pengurangan peran negara. Kebijakan seperti ini jelas akan sangat merugikan dan menyengsarakan rakyat yang notabene adalah pemilik sumberdaya alam itu sendiri. Liberalisasi dilakukan untuk memenuhi tuntutan pihak Asing. Dan untuk itu, pemerintah tega mengabaikan aspirasi mayoritas rakyatnya.

,”Jadi, jelas sekali kebijakan menaikkan harga BBM adalah bentuk pengkhianatan terhadap rakyat yang sangat nyata,”

Dalam rilis yang diterima redaksi dari HTI Kota Langsa, menyatakan sikap kenaikan BBM adalah jelas telah menyengsarakan Rakyat, dan upaya meliberalkan pengelolaan BBM ketangan asing. ,” Ini jelas tidak bias diterima,” kata Iqbal Ketua DPD HTI Kota Langsa. Sambil menambahkan kenaikan BBM akan mendorong kesusahan hidup masyarakat miskin. | AT | RD| RI|
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Acehtraffic Template | Baharsj
Copyright © 2013. Aceh Zone - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Baharsj
Proudly powered by Blogger