Headlines News :
Home » , » IMM Aceh Tolak BBM Naik dan Minta Polri Tindak Penembak Wartawan

IMM Aceh Tolak BBM Naik dan Minta Polri Tindak Penembak Wartawan

Written By Unknown on Selasa, 18 Juni 2013 | 08.12



Banda Aceh | acehtraffic.com- Rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi mendapat perlawanan keras dari sejumlah kalangan. Mulai dari partai politik, ormas, hingga kalangan mahasiswa. Selasa 18 Juni 2013. Organisasi ini juga meminta untuk ditindak penembak wartawan.

Bahkan, sejumlah mahasiswa dibeberapa daerah di Indonesia mengelar unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Di Aceh, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Unsyiah Peduli Rakyat melakukan demontrasi di depan gedung Perwakilan Rakyat Daerah Aceh (DPRA), Senin 17 Juni 2013.

Mereka menuntut agar pemerintah membatalkan niatnya menaikan harga BBM. Bahkan empat pengunjuk rasa diamankan pihak kepolisian.

Tak hanya di Aceh, hal serupa juga terjadi di Kota Ternate, Maluku Utara. Begitu juga di Provinsi Jambi, ratusan mahasiswa dari berbagai universitas mengelar unjuk rasa penolakkan kenaikan harga BBM bersubsidi di halaman Kantor DPRD Provinsi Jambi.

Mirisnya, demontrasi yang dilakukan sejumlah mahasiswa di Indonesia mendapat perlawanan dari pihak kepolisian. Beberapa mahasiswa turut diamankan.

Tragisnya lagi, para pengunjuk rasa di Provinsi Jambi malah dihadiahi peluru aparat keamanan. Bahkan seoarang wartawan Trans 7, Anton Nugroho menjadi korban ketika meliput demontrasi. Mata sebelah kanan Anton terkena selosong peluru gas air mata hingga mengeluarkan darah.

Terkait hal itu, Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Aceh mengutuk keras kejadian itu. Menurut Ketua DPD IMM Aceh, Azhar tindakan represif yang dilakukan aparat kepolisian terhadap pengawalan aksi massa terkesan seperti mesin pembunuh sehingga tidak ada lagi penanganan yang bisa dilakukan kecuali dengan penembakan.

“Kepolisian sudah menunjukkan kekuatannya dengan membungkam masyarakat, hal ini membuktikan bahwa kepolisian bukan mitra masyarakat” ujar Azhar.

Seharusnya, sambung Azhar, polisi dapat melindungi masyarakat dari segala bentuk kekerasan. Begitupun, bila ada mahasiswa yang bersikap anarkis, pihak kepolisian jangan mengambil sikap dengan menembak kearah pendemo. “Seharusnya hal seperti itu tdak terjadi. Kita sangat menyayangkan sikap yang diperlihatkan oleh kepolisian kita,” ujar Azhar.

Dia berharap, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Timur Prodopo dapat mengambil sikap tegas atas insiden ini. “Jangan hanya memberikan statement yang dapat merugikan pihak korban,” tegasnya. Untuk itu Azhar meminta Polri harus bertanggung jawab atas tindakan penembakan yang di lakukan pada saat pengawala aksi kenaikan BBM, tutupnya. | AT | RD| RI|
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Acehtraffic Template | Baharsj
Copyright © 2013. Aceh Zone - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Baharsj
Proudly powered by Blogger