Redelong | acehtraffic.com – Korban gempa Bener Meriah dan Aceh Tengah sulit mendapatkan air bersih. Hal tersebut yang dikeluhkan oleh warga hampir diseluruh posko pengngsi. Sabtu, 6 Juli 2013
Emi, tokoh pemuda di posko Blang Paku Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah mengatakan mereka sangat kesulitan mendapatkan air bersih. Begitu juga disebutkan oleh tokoh pemuda yang ikut mengatur laluilintas diposko Simpang Balik, Bener Meriah.
“Air bersih saja nggak jelas padahal daerah ini dekat dengan Kabupaten, padahal di TV dibilang air sudah jelas semua sudah jelas nyatanya banyak posko tidak ada air bersih” Kata Tagore.
Mantan Bupati Bener Meriah itu menilai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) tidak siap menghadapi musibah ini. “saya lihat Pemkab gamang tidak terbiasa menghadapi masalah ini karena telah terbiasa menghadapi kontraktor” Kata Tagore Abubakar diposko Blang Paku Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah.
Humas Bupati Aceh Tengah mengatakan penyaluran air bersih untuk posko-posko ke lokasi gempa disalurkan oleh PDAM sebanyak 20 tangki dalam tiap harinya.
Namun, Mustafa Kamal mengakui, akibat keterabatasan tempat penampungan disetiap posko, rumah warga dan tempat pengungsian korban gempa lainnya sehingga menjadi krisis air bersih.
Ketidak tersediaan tempat penampungan diakui oleh Keuchik Husaini, kepala Desa Jaluk Kecamatan Ketol, Aceh Tengah. Dia mengatakan pendistribusian sampai ke Desanya, namun karena tidak ada penampungan sehingga tidak mendapat jatah.
Keuchik Pondok Balek, Karwadi, mengatakan belum ada pasokan air bersih sehingga korban gempa harus mengambil air yang berjarak satu Kilometer dari tempat pengungsian di Desa itu.
“tidak ada pak belum ada pasokan air bersih kami harus mengambil 1 kilo daro desa” Katanya.
Di Desa Bah Kecamatan ketol, Aceh Tengah, Keuchik Selamat mengatakan tidak ada pasokan air bersih tidak menjadi masalah dikampunya karena dekat dengan mata air.
Camat Ketol, Aceh Tengah mengatakan pihaknya banyak menerima laporan kekurangan air bersih disetiap titik posko dan tempat pengungsian korban gempa. Bahkan Muhammad Shaleh telah melaporkan kepada Bupati Aceh Tengah supaya menyediakan tempat penampungan disetiap posko atau titik-titik pengungsian dan rumah-rumah warga. | AT | IS |
Emi, tokoh pemuda di posko Blang Paku Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah mengatakan mereka sangat kesulitan mendapatkan air bersih. Begitu juga disebutkan oleh tokoh pemuda yang ikut mengatur laluilintas diposko Simpang Balik, Bener Meriah.
“Air bersih saja nggak jelas padahal daerah ini dekat dengan Kabupaten, padahal di TV dibilang air sudah jelas semua sudah jelas nyatanya banyak posko tidak ada air bersih” Kata Tagore.
Mantan Bupati Bener Meriah itu menilai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) tidak siap menghadapi musibah ini. “saya lihat Pemkab gamang tidak terbiasa menghadapi masalah ini karena telah terbiasa menghadapi kontraktor” Kata Tagore Abubakar diposko Blang Paku Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah.
Humas Bupati Aceh Tengah mengatakan penyaluran air bersih untuk posko-posko ke lokasi gempa disalurkan oleh PDAM sebanyak 20 tangki dalam tiap harinya.
Namun, Mustafa Kamal mengakui, akibat keterabatasan tempat penampungan disetiap posko, rumah warga dan tempat pengungsian korban gempa lainnya sehingga menjadi krisis air bersih.
Ketidak tersediaan tempat penampungan diakui oleh Keuchik Husaini, kepala Desa Jaluk Kecamatan Ketol, Aceh Tengah. Dia mengatakan pendistribusian sampai ke Desanya, namun karena tidak ada penampungan sehingga tidak mendapat jatah.
Keuchik Pondok Balek, Karwadi, mengatakan belum ada pasokan air bersih sehingga korban gempa harus mengambil air yang berjarak satu Kilometer dari tempat pengungsian di Desa itu.
“tidak ada pak belum ada pasokan air bersih kami harus mengambil 1 kilo daro desa” Katanya.
Di Desa Bah Kecamatan ketol, Aceh Tengah, Keuchik Selamat mengatakan tidak ada pasokan air bersih tidak menjadi masalah dikampunya karena dekat dengan mata air.
Camat Ketol, Aceh Tengah mengatakan pihaknya banyak menerima laporan kekurangan air bersih disetiap titik posko dan tempat pengungsian korban gempa. Bahkan Muhammad Shaleh telah melaporkan kepada Bupati Aceh Tengah supaya menyediakan tempat penampungan disetiap posko atau titik-titik pengungsian dan rumah-rumah warga. | AT | IS |
Posting Komentar