Kairo | acehtraffic.com - Rangkaian laporan serangan seksual selama protes rakyat Mesir pekan lalu terus bermunculan. Seorang jurnalis perempuan asal Belanda, dikabarkan diperkosa pada Jumat 28 Juni lalu.
"Pemerkosaan itu termasuk dalam tujuh laporan serangan terhadap perempuan, yang didapat oleh kelompok pemerhati HAM. Serangan terjadi di sekitar Tahrir Square pada Jumat 28 Juni," ujar penasihat Presiden Mesir, Essam el-Haddad, seperti dikutip Associated Press, Selasa (2/7/2013).
Menurut keterangan Komite Perlindungan Jurnalis, perempuan berusia 22 tahun itu sudah direpratriasi oleh Kedutaan Besar Belanda di Kairo. Sementara pihak Kejaksaan Agung Mesir sudah melakukan penyelidikan atas laporan tersebut.
Media Belanda melaporkan, pihak Kementerian Luar Negeri Belanda mengonfirmasi insiden pemerkosaan ini, tetapi pihak kementerian menolak memberikan detail keterangan. Korban diketahui merupakan jurnalis lepas yang bekerja untuk media Mesir dan tengah berada di tengah aksi protes untuk mengambil foto demonstrasi anti-pemerintah.
Pemerintah Mesir pun bereaksi keras atas peristiwa pemerkosaan ini. "Ini adalah insiden kriminal bukan berlatar belakang politik. Serangan yang terjadi menunjukkan massa di Tahrir bertindak di luar kendali," lanjut Essam el-Haddad.
Beberapa pengunjuk rasa menuduh pemerintah terlalu membesar-besarkan kasus kekerasan seksual ini. Selama kelompok Operation Anti-Sexual Harassment/Assault menyatakan, ada 46 laporan penyerangan terhadap perempuan dalam protes Minggu 30 Juni. Jumlah ini dinilai tinggi sejak kelompok itu berdiri pada November 2012.| AT | M | OZ |
"Pemerkosaan itu termasuk dalam tujuh laporan serangan terhadap perempuan, yang didapat oleh kelompok pemerhati HAM. Serangan terjadi di sekitar Tahrir Square pada Jumat 28 Juni," ujar penasihat Presiden Mesir, Essam el-Haddad, seperti dikutip Associated Press, Selasa (2/7/2013).
Menurut keterangan Komite Perlindungan Jurnalis, perempuan berusia 22 tahun itu sudah direpratriasi oleh Kedutaan Besar Belanda di Kairo. Sementara pihak Kejaksaan Agung Mesir sudah melakukan penyelidikan atas laporan tersebut.
Media Belanda melaporkan, pihak Kementerian Luar Negeri Belanda mengonfirmasi insiden pemerkosaan ini, tetapi pihak kementerian menolak memberikan detail keterangan. Korban diketahui merupakan jurnalis lepas yang bekerja untuk media Mesir dan tengah berada di tengah aksi protes untuk mengambil foto demonstrasi anti-pemerintah.
Pemerintah Mesir pun bereaksi keras atas peristiwa pemerkosaan ini. "Ini adalah insiden kriminal bukan berlatar belakang politik. Serangan yang terjadi menunjukkan massa di Tahrir bertindak di luar kendali," lanjut Essam el-Haddad.
Beberapa pengunjuk rasa menuduh pemerintah terlalu membesar-besarkan kasus kekerasan seksual ini. Selama kelompok Operation Anti-Sexual Harassment/Assault menyatakan, ada 46 laporan penyerangan terhadap perempuan dalam protes Minggu 30 Juni. Jumlah ini dinilai tinggi sejak kelompok itu berdiri pada November 2012.| AT | M | OZ |
Posting Komentar