Lhokseumawe | Acehtraffic.com – Akibat dipermainkan seratusan Masyarakat Adat Dusun Teupin Reusep Kecamatan Sawang, Aceh Utara usir pekerja Zaratex NV yang sedang bekerja survey sismic migas 2D di Blok Sawang – Matang Lada, warga minta ganti rugi yang layak, dan masyarakat meminta untuk dihargai diatas tanah sendiri. Selasa 26 Juni 2012
Kejadian tersebut terjadi pada Minggu, 24 Juni 2012 sekitar pukul 8.00 Wib pagi serombongan pekerja Zaratex NV berperalatan lengkap dengan crew recording [tim survey seismic 2D, fase recording] datang ke Gampong [Desa] tersebut, kemudian seorang warga menolak kedatangan mereka, akibat kompensasi tahap rintis dan drilling [Fase sismic 2D ] belum diselesaikan pihak Zaratex NV.
Pasca itu masyarakat terus berdatangan dan masyarakat meminta agar Zaratex NV mau musyawarah di Meunasah Gampong Teupin Ruseb Kecamatan Sawang Aceh Utara , sekitar pukul 10.00 Wib terjadi musyawarah antara pekerja seismic dan masyarakat setempat.
Dalam rapat itu warga meminta agar perusahaan survey migas itu mau membayar kompensasi 2 juta dalam satu lubang drilling.
Namun tuntutan masyarakat itu ditolak oleh pihak Zaratex NV dan rapatpun menuai jalan buntu hingga rapat ditutup jam 13.12 Wib. Akibat kebuntuan tersebut masyarakat berkesimpulan untuk melarang masuk Tim seismic ke lahan milik mereka [warga] sebelum kompensasi yang layak diberikan.
,”Hasil rapat crew Zaratex NV tidak boleh masuk ke lahan kami sebelum kompensasi yang layak diberikan” Ujar Faudi seoarang warga desa Teupin Rusep
Masyarakat adat Gampong tersebut menyebutkan mereka tidak akan mengizinkan Zaratex NV melakukan aktivitasnya dilahan warga sebelum kompensasi diberikan terlebih dahulu.
“Kami hanya meminta ganti rugi dibayar lebih dulu itu saja ngak lebih, karena kami tidak mau dipermainkan seperti warga Nisam kerugian mencapai 46,5 juta dibayar 1,5 juta, tolong hargai masyarakat adat diatas tanahnya sendiri” pinta Faudi, Selasa 26 Juni 2012.
“Karena mereka mengabaikan tuntutan warga dan angkat kaki dari kampung kami, kalau mereka kembali harga 1 lubang kami naikkan,” Tambah Tgk Pon warga Teupin Reusep.
Tengku Hasan Ketua Pemuda Gampong Teupin Reusep Kecamatan Sawang Aceh Utara menyebutkan soal sikap masyarakat kemarin yang mengusir Zaratex itu tidak bisa berdalih pada provokasi pihak lain, saat ini masyarakat sudah sedikit pintar, mereka hanya meminta dihargai dan ganti rugi yang layak, itu saja” Ungkap Tgk Hasan.
Karena berbagai tuntutan masyarakat tidak sanggup dipenuhi, Pekerja Zaratex NV, terpaksa mengemas kembali barang, kabel recording, dynamid, alat pendeteksi pantulan gelombang amlitudo dan tower hand talky [HT] dan seluruh peralatan kerja tersebut selesai dibongkar dan diangkut pukul 22.00 Wib, Senin 25 Juni 2012 kemarin.
Humas Zaratex NV Eri Wahab yang mau ditanyai tanggapannya terkait persoalan itu, saat ditelpon menolak sambungan ponsel. Beberapa waktu lalu redaksi acehtraffic.com juga telah melayangkan surat konfirmasi resmi terkait keluhan warga di Kecamtan Nisam dan Kecamtan Sawang akibat aktivitas Seismik Zaratex NV, Namun itu belum di balas.
Untuk diketahui sebagaimana data yang di peroleh acehtraffic.com perusahaan Zaratex NV yang beralamat Jl Jend Sudirman Kav 54-55 Plaza Bapindo Mandiri Tower Suite 2101, memiliki alamat yang sama dengan perusahaan migas Tately NV, kedua perusahaan ini berdasarkan sumber acehtraffic.com di Jakarta adalah milik seorang pengusaha Malaysia turunan India | AT | IS | RD |
Posting Komentar