Pekanbaru | Acehtraffic.com- Seorang tokoh adat ditangkap polisi karena diduga menjual lahan Taman Nasional Tesso Nilo [TNTN], Riau.
Namun, petugas masih merasahasiakan identitas pelaku karena masih dalam pengembangan.
Informasi yang dihimpun, tokoh adat itu menjual tanah kepada warga bermodalkan kuitansi sembarang. Hal ini yang membuat warga di TNTN masih bersikukuh mendiami kawasan yang telah dijadikan pemerintah sebagai daerah habitat gajah Sumatera itu.
“Kami bersama polisi mengamankan pelaku yang diduga memperjualbelikan lahan di TNTN. Untuk sementara, pelaku baru satu orang,” kata Kepala Balai TNTN, Kupin Simbolon kepada Okezone, Sabtu, 11 Agustus 2012.
Menurut Kupin, sesuai dengan peraturan, kawasan konservasi TNTN diperuntukkan hanya untuk gajah dan hewan lainnya. Namun, saat ini, TNTN dijadikan permukiman dan perkebunan penduduk.
“Jangankan di kawasan konservasi, hutan lindung saja tidak boleh. Kasus ini masih kita terus selidiki bersama pihak kepolisian,” imbuh Kupin.
TNTN dan taman blok hutan sekitarnya memiliki luas 83 ribu hektare. Rencananya, akan diperluas pemerintah menjadi 100 ribu hektare.
Beberapa tahun belakangan sebagian lahan TNTN diperjualbelikan pihak tidak bertanggung jawab. Informasi yang dihimpun ada 1.500 kepala keluarga yang mendiami kawasan itu.
Catatan dari WWF, hingga kini belasan ribu hektare kawasan TNTN dirambah dan dijadikan perkebunan dan pemukiman warga | OKz
Informasi yang dihimpun, tokoh adat itu menjual tanah kepada warga bermodalkan kuitansi sembarang. Hal ini yang membuat warga di TNTN masih bersikukuh mendiami kawasan yang telah dijadikan pemerintah sebagai daerah habitat gajah Sumatera itu.
“Kami bersama polisi mengamankan pelaku yang diduga memperjualbelikan lahan di TNTN. Untuk sementara, pelaku baru satu orang,” kata Kepala Balai TNTN, Kupin Simbolon kepada Okezone, Sabtu, 11 Agustus 2012.
Menurut Kupin, sesuai dengan peraturan, kawasan konservasi TNTN diperuntukkan hanya untuk gajah dan hewan lainnya. Namun, saat ini, TNTN dijadikan permukiman dan perkebunan penduduk.
“Jangankan di kawasan konservasi, hutan lindung saja tidak boleh. Kasus ini masih kita terus selidiki bersama pihak kepolisian,” imbuh Kupin.
TNTN dan taman blok hutan sekitarnya memiliki luas 83 ribu hektare. Rencananya, akan diperluas pemerintah menjadi 100 ribu hektare.
Beberapa tahun belakangan sebagian lahan TNTN diperjualbelikan pihak tidak bertanggung jawab. Informasi yang dihimpun ada 1.500 kepala keluarga yang mendiami kawasan itu.
Catatan dari WWF, hingga kini belasan ribu hektare kawasan TNTN dirambah dan dijadikan perkebunan dan pemukiman warga | OKz
Posting Komentar