Headlines News :
Home » » Bisnis Labora Sitorus dari Minuman Cap Tikus

Bisnis Labora Sitorus dari Minuman Cap Tikus

Written By Unknown on Minggu, 19 Mei 2013 | 19.32


Jakarta | acehtraffic.com -Bisnis Labora Sitorus ternyata sudah dimulai sejak 1983. Semula dia menjual berbagai kebutuhan di atas kapal yang singgah di sekitar Sorong. Ia kemudian memilih menjadi aparat hukum untuk memuluskan bisnisnya. 

Pertengahan 1990, Sitorus yang masih berstatus polisi berdagang minuman keras. Ia mengimpor minuman Cap Tikus dari Manado, Sulawesi Utara, ke Sorong. Ia membeli sebotol Cap Tikus di Manado dengan harga Rp 3.000. Diangkut lewat kapal, di lapak-lapak Sorong harganya jadi Rp 20 ribu per botol. Dari bisnis ini bapak lima anak itu mulai menimbun kekayaannya. (Baca: Itu Mimpi)

Saking sibuk mengurusi bisnis, pada 2000-an Sitorus tak pernah terlihat di kantornya.  Baik saat dia bertugas di Polres Sorong maupun setelah  dipindahkan ke Polres hasil pemekaran, Raja Ampat, pada 2006. Ia pernah mengajukan surat pengunduran diri dari kepolisian, tapi ditolak. 

Dari temuan Tempo, Sitorus bahkan mencantumkan pekerjaan “wiraswasta” di kartu tanda penduduknya, meski masih mencantumkan profesi polisi di kartu keluarganya.  “Perkara sepak terjang Pak Sitorus di Sorong itu hanya asumsi,” kata Azet Hutabarat, pengacara Sitorus.

Ajun Inspektur Satu Labora Sitorus, yang diduga memiliki transaksi rekening bernilai sekitar Rp 1,5 triliun dan sejumlah rumah mewah, sedang diperiksa dalam kasus bahan bakar ilegal 1.000 ton dan pembalakan liar. 

Sitorus bertugas sebagai polisi selama sekitar 27 tahun. Pada sekitar pertengahan 2000, ia dipindahkan ke Raja Ampat. “Yang saya tahu, usahanya banyak di Kota Sorong,” kata Mochtar.

Tempo mendatangi salah satu rumah Sitorus di Tampa Garam, Rufei, Kota Sorong. Rumah dari kayu olahan itu besar, dikelilingi tembok setinggi 2 meter. 

Halaman rumah digunakan untuk menyimpan kayu olahan dan sebagai pabrik penggergajian. Karyawannya sekitar 50 orang. Saat ditemui di rumahnya, Sitorus tidak ada. “Katanya ke luar kota,” kata seorang pekerja di rumahnya.

Ajun Inspektur Satu Labora Sitorus membatah memiliki duit dalam rekening mencapai Rp 1,5 triliun. “Kalau Rp 1,5 triliun itu mimpi,” kata Labora Sitorus dalam wawancara khusus MetroTV, Kamis, 16 Mei 2013.  Dia memperkirakan duitnya hanya Rp 4-6 miliar.


Ajun Inspektur Satu Labora Sitorus diduga memiliki rekening bernilai sekitar Rp 1,5 triliun dan sejumlah rumah mewah.  Anggota Kepolisian Resor Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, ini sedang diperiksa dalam kasus bahan bakar ilegal 1.000 ton dan pembalakan liar.  



Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua, Komisaris Besar I Gede Sumerta Jaya, menjelaskan Sitorus tidak terlibat secara langsung dalam dua kasus itu. “Yang terlibat adalah Direktur PT SAW, yang sudah dijadikan tersangka beberapa bulan lalu,” kata Sumerta di Jayapura kemarin.



Adapun Direktur Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Setyo Budi menyatakan belum cukup bukti untuk menyeret Ajun Inspektur Satu Labora Sitorus menjadi tersangka. Dua bulan lalu Sitorus diperiksa di Polda Papua. Ia dicecar soal bisnisnya di Kota Sorong.


Rekening Rp 1,5 Triliun Itu Mimpi

Jakarta - Ajun Inspektur Satu Labora Sitorus membatah memiliki duit dalam rekening mencapai Rp 1,5 triliun. “Kalau Rp 1,5 triliun itu mimpi,” kata Labora Sitorus dalam wawancara khusus MetroTV, Kamis, 16 Mei 2013.  Dia memperkirakan duitnya hanya Rp 4-6 miliar.


Ajun Inspektur Satu Labora Sitorus diduga memiliki rekening bernilai sekitar Rp 1,5 triliun dan sejumlah rumah mewah.  Anggota Kepolisian Resor Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, ini sedang diperiksa dalam kasus bahan bakar ilegal 1.000 ton dan pembalakan liar.  

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua, Komisaris Besar I Gede Sumerta Jaya, menjelaskan Sitorus tidak terlibat secara langsung dalam dua kasus itu. “Yang terlibat adalah Direktur PT SAW, yang sudah dijadikan tersangka beberapa bulan lalu,” kata Sumerta di Jayapura kemarin.

Adapun Direktur Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Setyo Budi menyatakan belum cukup bukti untuk menyeret Ajun Inspektur Satu Labora Sitorus menjadi tersangka. Dua bulan lalu Sitorus diperiksa di Polda Papua. Ia dicecar soal bisnisnya di Kota Sorong.| AT | R | TEMPO|


Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Acehtraffic Template | Baharsj
Copyright © 2013. Aceh Zone - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Baharsj
Proudly powered by Blogger