Aceh Utara | Acehtraffic.com – Akibat tidak terjadinya pemerataan guru di wilayah kabupaten Aceh Utara, merupakan penyebab utama merosotnya kualitas pendidikan di bumi Samudera Pase. Rabu 22 Mei 2013.
Pertanyaan tersebut disampaikan oleh Bupati Aceh Utara, H. Muhammad Thaib kepada The Aceh Traffic.
Menurutnya, para guru lebih banyak memilih untuk mengajar di wilayah Ibukota Kecamatan. Sehingga, guru-guru yang mengajar di wilayah pedalaman Aceh Utara banyak yang lulusan paket C.
“Kita akan terus cari solusi agar guru merata keseluruh wilayah,” ujar H. Muhammad Thaib.
H. Muhammad Thaib menambahkan, kedepannya kita berharap agar tenaga pengajar di Aceh Utara menjadi merata dan kita juga akan berkoordinasi seluruh intansi terkait untuk solusi apa yang akan diambil.
H. Muhammad Thaib menegaskan, meskipun belum terjadinya pemerataan tenaga pengajar. Sarana dan prasarana pendidikan di Aceh Utara sudah memenuhi dengan baik.
Sebagaimana diketahui, dari data Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Aceh Utara, jumlah guru mulai dari taman kanak-kanak (TK) hingga sekolah menengah atas (SMA) mencapai 8.686 orang. Sebanyak 6.500 orang di antaranya sudah berstatus pegawai negeri sipil (PNS), sedangkan sisanya 2.186 orang merupakan guru honorer.
Pada tahun 2012, Kabupaten Aceh Utara mengalokasikan dana Rp. 80 miliar untuk biaya sertifikasi guru. Meskipun telah mengeluarkan dana yang sangat besar, ternyata tidak menjamin mutu guru. Hasil ujian sertifikasi para guru hanya memperoleh nilai 45 sampai 70. | AT | AG |
Posting Komentar