Headlines News :
Home » » Pergaulan Bebas

Pergaulan Bebas

Written By Unknown on Sabtu, 11 Mei 2013 | 03.22


acehtraffic.com | suara warga - Sekarang ini zaman globalisasi, remaja harus diselamatkan dari globalisasi ini ibaratnya kebebasan dari segala aspek. Sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan yang asing yang masuk, sementara tidak cocok dengan kebudayaan kita.

Sebagai  contoh kebudayaan kita. Pada saat ini ,kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang mengkuatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis, tidak jarang di jumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya.

Mereka sudah mengenal pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, dikalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar.

Generasi muda adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di masa depan mampu meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung kepada kesiapan masyarakat yakni dengan keberadaan budayanya.

Termasuk didalamnya tentang pentingnya memberikan filter tentang perilaku-perilaku yang negatif, yang antara lain; minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang, sex bebas, dan lain-lain, yang dapat menyebabkan terjangkitnya suatu penyakit misalnya HIV/AIDS.

Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang di maksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar dilingkungan maupun dimedia massa.

Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.

Sedangkan remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun.

Seorang remaja seudah tidak lagi  dapat dikatakan sebagai kanak-kanak ,namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metodecoba-coba walaupun melalui banyak kesalahan.
Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orang tuanya.

Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya ,di jaman ini banyak remaja ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil. Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan tentang idealisme dan kenyataan.

Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan pacaran. Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya .

Walikota Lhokseumawe, Suaidi Yahya kaget mendengar pemberitaan tentang Kota Lhokseumawe menduduki peringkat satu dalam kasus seks bebas di kalangan pelajar. Senin 18 Februari 2013. Dalam kasus ini kita dapat melihat kenakalan remaja yang semakin meningkat khususnya di kota Lhokseumawe yang dikenal dengan serambi mekahnya. (acehtraffic.com  diaksek pada tanggal 23/4)
           
Berikut ini di antara maraknya pergaulan bebas di indonesia termasuk kota Lhokseumawe :

1.         Sikap mental yang tidak sehat
2.         Pelampiasan rasa kecewa
3.         Kegagalan remaja menyerap norma

Pergaulan bebas ini identik sekali dengan yang namanya “dugem” (duniagemerlap) yang sudah menjadi rahasia umum seperti yang terjadi di Pulau Semadu aceh utara. Bahwa di dalamnya marak sekali pelaku-pelaku seks. Yang akhirnya berujung kepada HIV/AIDS, dan penyakit lainnya. Dan pastinya setelah terkena virus ini kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang dari segala segi.

Solusi untuk menyelesaikan masalah pergaulan bebas
Kita semua mengetahui peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME, penyaluran minat dan bakat secara positif merupakan hal-hal yang dapat membuat setiap orang mampu mencapai kesuksesan hidup nantinya.

Tetapi walaupun kata-kata tersebut sering ‘didengungkan’ tetap saja masih banyak remaja yang melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan. Selian dari pada solusi diatas masih banyak solusi lainnya. Solusi-solusi tersebut adalah sebagai berikut:

1.         Memperbaiki cara pandang
Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam “kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki             angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga apabila remaja mendapatkan kekecewaan mereka akan mampu menanggapi dengan positif.

2.         Menjaga keseimbangan pola hidup 
Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energi serta            pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam kegiatan sehari-          hari serta mengisi waktu luang dengan kegiatan positif.

3.         Jujur pada diri sendiri
Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri masing-masing sehingga pergaulan bebas tersebut dapat dihindari.

4.         Memperbaiki cara berkomunikasi
Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik          dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak    negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di            sekeliling kita.
5.         Perlunya Remaja Berpikir Untuk Masa Depan
Jaranya remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan “apa yang akan terjadi pada diri saya nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih baik ?”,  kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri para remaja.

Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang untuk melakukan hal-hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja yanh terkena HIV & AIDS nantinya.

Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari mkhluk manusia sebab manusia adalah mkhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan  (interpersonal relationship)

Pergaulan juga adalah HAM setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan disktiminasi, sebab hal itu melanggar HAM.

Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau bergaul bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan akses-akses seperti saat ini .

Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama daan norma yang berlaku di dalam masyarakat serta dituntut peran serta orangtua dalam memperhatikan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari anaknya, memberikan pendidikan agama, memberikan pendidikan seks yang benar. Oleh sebab itu permasalahan ini merupakan tugas seluruh elemen bangasa tanpa terkecuali.

Usaha untuk pencegahan sudah semestinya terus dilakukan untuk menyelamatkan generasi muda kita. Agar lebih bermoral,agar lebih bisa diandalkan untuk kebaikan negara kedepan. []

Penulis adalah Sutrisnawati Nababan pelajar tinggal di Batu Phat  Lhokseumawe 
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Acehtraffic Template | Baharsj
Copyright © 2013. Aceh Zone - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Baharsj
Proudly powered by Blogger