Lamongan |- Survey Seismic 2D dan 3D Zona yang dilakukan di 11 kecamatan wilyah Kabupaten Lamongan menuai protes dari warga. Berita ini dirilis pada tanggal
Jumat, 09 November 2012
Sebab, survey untuk melihat kandungan migas oleh PT Pertamina EP tersebut telah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan seperti jalan, rumah dan fasilitas umum.
Survey Seismic mengakibatkan banyak kerusakan karena menggunkan peledak untuk kegiatan perekaman (recording) kandungan minyak dan migas di kedalaman 30 meter.
Akibat hal itu, warga yang rumahnya terkena dampak kerusakan survey Seismic meminta pihak Pertamina bertanggung jawab dan memberikan ganti rugi.
“Beberapa rumah, fasilitas umum, tanaman dan jalan yang rusak. Warga jangan sampai hanya sekedar diberi ganti rugi, tapi harus lebih dari itu,”ungkap Parmin salah satu korban yang rumahnya retak di Kecamatan Ngimbang.
Dari lapangan terdapat 133 Desa Survey Seismic di 11 Kecamatan di wilayah Lamongan seperti Kecamatan Mantup, Kembangbahu, Tikung Ngimbang, Sukorame Sambeng, Modo, Kedungpring, Sugio, Babat, dan Bluluk
Lima kecamatan yang terkena dampak paling parah adalah Babat, Mantup, Sambeng Sugio dan ngimbang. Bahkan di kecamatan Babat tepatnya di Desa Bulumargi, terdapat 57 rumah dan 1 Sekolahan yang dindingnya retak.
Sekretaris Kecamatan Ngimbang Drs Bagus membenarkan dampak yang merugikan masyarakat adanya survey Seismic itu. “Masyarakat banyak yang konplin akibat rumahnya hancur. Kenyamanan warga terganggu ledakan bom beberapa hari terahkir,” ungkapnya | Sumber Lensa Indonesia|
Posting Komentar