Headlines News :
Home » , » Papua Merdeka Ultah, Tetap Kibarkan Bendera

Papua Merdeka Ultah, Tetap Kibarkan Bendera

Written By Unknown on Selasa, 26 Juni 2012 | 20.47


Papua | acehtraffic.com- Tentara Pembebasan Nasional-Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) mengklaim akan tetap mengibarkan Bendera Bintang Kejora pada hari ulang tahun OPM. Bendera yang dianggap sebagai bendera kebangsaan Negara Papua Barat itu akan berkibar selama tiga hari (1-3 Juli).

“Ini sebagai bentuk penghargaan kami dalam peringatan HUT OPM setiap 1 Juli,” kata Koordinator Umum TPN-OPM Lambert Pekikir, Selasa, 26 Juni 2012.

Menurut Lambert, selain pengibaran Bendera, dirgahayu OPM akan dimeriahkan letupan mercon. 

“Saya dan pasukan saya, serta pertahanan di beberapa daerah dan hutan rimba, telah mempersiapkan diri untuk persiapkan pasukan untuk mengawal pengibaran Bendera Bintang Kejora selama tiga hari di seluruh tanah Papua,” katanya.

Peringatan selama tiga hari ini kata Lambert, dimaksudkan agar Perserikatan Bangsa-Bangsa dapat bertanggungjawab terhadap semua pelanggaran kemanusiaan di atas tanah Papua.

“Kami himbau agar selama aksi berlangsung, masyarakat sipil, baik orang asli Papua dan non Papua tetap tinggal di rumah masing-masing, guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan,” katanya.

Kepolisian Daerah (Polda) Papua berjanji tak akan melakukan pendekatan dengan senjata, jika ada pengibaran Bendera Bintang Kejora pada perayaan hari jadi.

“Tapi kami akan tetap siaga mengantisipasi agar tak ada pengibaran Bintang Kejora yang selama ini sering dilakukan kelompok warga mengatasnamakan OPM pada 1 Juli,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, AKBP Johannes Nugroho Wicaksono, Selasa, 26 Juni 2012.

Menurut Johannes, kepolisian telah memerintahkan personelnya agar tak boleh ada pengibaran Bendera Bintang Kejora. “Perintahnya seperti itu. Jika sampai ada yang naik, ya diturunkan saja. Tapi nggak usah pakai kekerasan, nggak usah pakai apa (senjata) itu," ujar dia. Sebab kalau ditanggapi, dikhawatirkan bisa jadi perang polemik. "Yang penting polisi bekerja, kemudian anggota diperintahkan untuk jaga,” katanya.

Kepolisian Papua menyatakan tak ada titik rawan yang diantisipasi dan tak ada peningkatan pengamanan. Hanya saja, mulai gencar dilakukan patroli dan sweeping.

“Operasi dilakukan mengantisipasi penaikan bendera," ujar Johannes.  Polisi menambah frekuensi patroli dari yang sehari sekali, bisa lebih. Lalu sweeping yang biasanya hingga 12 malam ditambah waktunya hingga pagi.

Polisi menghimbau kepada warga setempat untuk mengaktifkan kembali Poskamling. “Ini dimaksudkan agar antara aparat dan warga saling membantu dalam proses keamanan di Papua,” katanya.

DPR Papua meminta masyarakat untuk tetap beraktifitas seperti biasanya sebelum dan sesudah HUT OPM. Ketua Komisi A DPR Papua, Ruben Magay menuturkan, warga Papua jangan mudah terprovokasi dengan isu pesan singkat yang saat ini beredar di masyarakat. Pesan berantai itu menyebut agar tak keluar rumah menjelang dan sesudah HUT OPM pada 1 Juli mendatang.

“Kami harapkan aparat keamanan tak menggunakan cara represif dalam pengamanan menjelang 1 Juli," ujar dia. Sebab dalam membela negara tak harus dengan menggunakan senjata.

Harusnya sudah melakukan pendekatan persuasif, melakukan langkah-langkah dialogis. Itu yang harus dilakukan.

 "Tak bisa kita selalu jadikan sebuah kain Bintang Kejora itu mengorbankan orang-orang yang tak berdosa. Masyarakat jangan selalu terprovokasi. Kegiatan jalan seperti biasa, itu isu-isu yang tak membuat rakyat damai,” kata Ruben. | Tempo.co
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Acehtraffic Template | Baharsj
Copyright © 2013. Aceh Zone - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Baharsj
Proudly powered by Blogger