Aceh Tamiang | acehtraffic.com- 12 warga kampung Tenggulung kecamatan Tenggulung Kabupaten Aceh Tamiang satu diantaranya kabarnya mengalami cedera patah tulang dalam misi mencari kayu alim atau kayu Gaharu (Kayu Candan) di pengunungan Gayo Lesten belum ditemukan. Jumat 15 Maret 2013. Basarnas Aceh dan Sar Aceh Tamiang gerilya hutan untuk mencari korban.
Kronologis kejadian pada 20 Februari 2013 Zakaria (27) Awaluddin (27),Davit (27),Hermanto (27),Dan Iwan (23) tahun, berangkat dari desanya Tenggulun dengan tujuan mencarai kayu Gaharu atau masyarakat setempat sering menyebutnya dengan sebutan kayu alim.
Dan pada tanggal 5 Maret 2013 mereka mendapatkan kabar dari kelompok 5 tersebut, bahwa salah satu dari mereka terjatuh ke jurang dan dengan kondisi patah tulang.
“Dalam keterangan disurat camat kepada kami, korban jatuh pada Minggu 3 Maret 2013, karena harus mencari sinyal HP berjarak dua hari perjalanan, maka mereka dapat info pada tanggal 5,” Ujar Samsul Bahri Sekretaris Badan Penangguilangan Bencana Alam Aceh Tamiang.
Setelah mendapat info ada kelurga yang mengalami musibah di dalam kawasan hutan Ekosistem Leuser atau disekitar Gunung Lesten. Para keluarga yang ditinggal didesa sepakat untuk menyusul untuk membantu korban yang mengalami patah tulang.
Pada 7 Maret 2013, 7 orang rombongan berangkat dengan tujuan ke pengunungan Lesten untuk menyusul keluarga mereka yang mengalami musibah patah tulang, mereka yang berangkat masing-masing, Sueb (25) ,Ismail (20), M.Bakri (36), Suhardi (29) ,Kasman (32),Bedut Mulut (57) dan Sulaiman (23). Namun hingga 9 Maret 2013 baik gelombang pertama maupun gelombang penyusul tidak ada kabar berita.
Keluarga korban mulai cemas, akhirnya, Sabtu 9 Maret 2013 mereka melaporkan secara resmi kepada aparat desa setempat.
Kepala desa meneruskan laporan itu ke pada Camat Trenggulun dan pada, Senin, 11 Maret 2013 Camat meneruskan ke pihak Badan Penanggulangan Bencana di Kabupaten.
Selasa, 12 Maret 2013, BPBD Aceh Tamiang, Tim Basarnas Propinsi Aceh, dan 30 orang Tim Sar Aceh Tamiang serta didukung aparat TNI/ Polri dan dibantu masyarakat bergerak kelokasi untuk mencari keberadaan warga Tenggulun yang kehilangan kontak 22 hari.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdy_4zAGcRTlroem3_lGkY5mw7csugTrvlLNBlJB9OrNhfLeDgJau8JnAbG23Wasq6IDanS8Daxqi23XesR6T6upGqnAwBu2k4j5xw9pFDGROKcf05Y_uZfjHmYmUkidaxfZZBV7pTb7dn/s200/Gaharu+3-category_default.jpg)
“Selasa dari kota Kuala Simpang, dan mereka dirikan kemah di Block 88, dan pada hari, Rabu mereka menelusuri hutan, ini udah tiga hari dengan hari ini, tim dalam satu hari perjalanan mendirikan satu Posko, mudahan –mudahan cepat ditemukan,” Ujar Samsul Bahri. | AT | RD| MZ | TM | MB| ID|
Kronologis kejadian pada 20 Februari 2013 Zakaria (27) Awaluddin (27),Davit (27),Hermanto (27),Dan Iwan (23) tahun, berangkat dari desanya Tenggulun dengan tujuan mencarai kayu Gaharu atau masyarakat setempat sering menyebutnya dengan sebutan kayu alim.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0TUnqWEJCyuz6LqZoR2hCPhDQ-0Z9W-Yz9SkE2c11mYWblKPxNdeea7BIod0Agw5uLcQiFhlZB_PHp1NasKU1-iMz7B5cqWPhNCwgvYQGSROTq5oW9eNKlgm1SOAUZI_jaree1G_9cPiZ/s200/Sekretaris+BPBD+Aceh+Tamiang+Samsul+Bahri-1.jpg)
“Dalam keterangan disurat camat kepada kami, korban jatuh pada Minggu 3 Maret 2013, karena harus mencari sinyal HP berjarak dua hari perjalanan, maka mereka dapat info pada tanggal 5,” Ujar Samsul Bahri Sekretaris Badan Penangguilangan Bencana Alam Aceh Tamiang.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7GopgbWrj305ETpej1nsxQ77n3Rb40LzldOAvwey9xeZDfo_3k9CBIyJnZoB3njuqekK3t_ym8bC-FeHIR9JHkw1TL7jobkq8OcXG38uGfTUDt4vZzxwu_qXyQVocVSm3AmaLQ5Jw-5qy/s320/Gaharu-1.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmnCULFrYPAoaBzIVwo__N-TxjxV5Ts5qXb0ZCcHoDdIrV45QFg1ZrDNBZXStgkT1V2_GYAgvyWwMr32kVww_xKgQ1Me2AfE8z91bVwCWZ0ubz3U6_iptXUiqYdxdzCy0qoQm9yQmif_8O/s320/Gaharu-2.jpg)
Keluarga korban mulai cemas, akhirnya, Sabtu 9 Maret 2013 mereka melaporkan secara resmi kepada aparat desa setempat.
Kepala desa meneruskan laporan itu ke pada Camat Trenggulun dan pada, Senin, 11 Maret 2013 Camat meneruskan ke pihak Badan Penanggulangan Bencana di Kabupaten.
Selasa, 12 Maret 2013, BPBD Aceh Tamiang, Tim Basarnas Propinsi Aceh, dan 30 orang Tim Sar Aceh Tamiang serta didukung aparat TNI/ Polri dan dibantu masyarakat bergerak kelokasi untuk mencari keberadaan warga Tenggulun yang kehilangan kontak 22 hari.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdy_4zAGcRTlroem3_lGkY5mw7csugTrvlLNBlJB9OrNhfLeDgJau8JnAbG23Wasq6IDanS8Daxqi23XesR6T6upGqnAwBu2k4j5xw9pFDGROKcf05Y_uZfjHmYmUkidaxfZZBV7pTb7dn/s200/Gaharu+3-category_default.jpg)
“Selasa dari kota Kuala Simpang, dan mereka dirikan kemah di Block 88, dan pada hari, Rabu mereka menelusuri hutan, ini udah tiga hari dengan hari ini, tim dalam satu hari perjalanan mendirikan satu Posko, mudahan –mudahan cepat ditemukan,” Ujar Samsul Bahri. | AT | RD| MZ | TM | MB| ID|
Posting Komentar